Media Asuransi, JAKARTA — PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) atau Maybank Indonesia mencatat lonjakan signifikan pada laba sebelum pajak (PBT) konsolidasian sebesar 170,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp766 miliar pada semester I/2025.
Kenaikan ini turut mendorong laba bersih setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) yang tumbuh 348,1 persen menjadi Rp576 miliar di semester I/2025.
|Baca juga: ARSSI: Alur Kesehatan Harus Diperbaiki untuk Ciptakan Layanan yang Efektif
|Baca juga: Kemenkes: Platform Satu Sehat Jadi Jalan Tol Digitalisasi Kesehatan
“Peningkatan PBT dan PATAMI tersebut didukung oleh laba operasional yang membaik serta biaya provisi yang turun signifikan,” ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 1 Agustus 2025.
Pendapatan bunga tercatat naik 5,1 persen menjadi Rp6,64 triliun, didorong oleh peningkatan rata-rata saldo pinjaman dan penyesuaian harga kredit, meskipun penyaluran kredit masih berlangsung secara selektif. Net Interest Income (NII) atau pendapatan bunga bersih naik 1,7 persen menjadi Rp3,57 triliun, di tengah tekanan biaya dana yang masih tinggi.
Sementara pendapatan non-bunga atau Non Interest Income (NOII) meningkat 19,0 persen menjadi Rp975 miliar. Kenaikan ini ditopang oleh pendapatan dari Global Market (GM) yang tumbuh lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp178 miliar.
|Baca juga: BCA (BBCA) Selektif Turunkan Suku Bunga Kredit Meski BI Rate Dipangkas
|Baca juga: Formaksi: Harus Ada Super AI untuk Integrasikan Data Asuransi Swasta hingga BPJS Kesehatan
Secara keseluruhan, pendapatan operasional bruto tumbuh 5,0 persen menjadi Rp4,55 triliun. Laba operasional sebelum provisi (PPOP) turut meningkat 2,8 persen yoy menjadi Rp1,24 triliun.
Hal ini dicapai meskipun biaya overhead naik 5,8 persen akibat realisasi berbagai inisiatif strategis termasuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan investasi SDM berkelanjutan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News