1
1

Laba CIMB Niaga Tumbuh 25,8 Persen

Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga, Lee Kai Kwong, dalam paparan publik tahunan 2023, 24 November 2023. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) Rp6,3 triliun pada 9 bulan pertama 2023, naik sebesar 25,8 persen year on year (yoy). Laba sebesar ini menghasilkan earnings per share Rp196,6.

Hal itu disampaikan Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga, Lee Kai Kwong, dalam paparan publik tahunan 2023 secara elektronik melalui live video conference. “Pencapaian kinerja keuangan ini mencerminkan sikap proaktif atas prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas aset yang diterapkan berjalan efektif,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 25 November 2023.

Menurut Lee, CIMB Niaga mempertahankan double-digit return on equity (ROE) sebesar 15,4 persen pada 9 bulan pertama 2023, naik dari 12,9 persen pada 9 bulan pertama 2022. Gross non-performing loan (NPL) 2,4 persen pada 9 bulan pertama 2023, membaik dari 3,6 persen pada 9 bulan pertama 2022 dan 2,5 persen pada kuartal II/2023. “Di tengah kondisi yang terus berubah cepat, kami senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas,” jelasnya.

|Baca juga: CIMB Niaga Gelar Festival Kejar Mimpi Actionation 2023

Dia tambahkan, bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia ini tetap menjadikan 5 Pilar Strategi CIMB Niaga, termasuk program transformasi digital di seluruh segmen bisnis sebagai prioritas strategis jangka panjang. CIMB Niaga fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA (current account and saving account) melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah

Per 30 September 2023, CIMB Niaga membukukan capital adequacy ratio (CAR) 23,8 persen dan loan to deposit ratio (LDR) 86,4 persen. Hal ini mencerminkan bahwa CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid. Sementara itu, total aset konsolidasian per 30 September 2023 adalah sebesar Rp329,1 triliun, tumbuh 7,2 persen yoy.

Total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp235,3 triliun dengan rasio CASA sebesar 66,7 persen. “CASA tumbuh 4,5 persen yoy, sebagai hasil upaya kami membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga,” tutur Lee Kai Kwong.

Jumlah kredit/pembiayaan naik 5,2 persen yoy menjadi Rp205,6 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis small medium enterprise (SME) yang meningkat 8,1 persen yoy, diikuti corporate banking yang naik 6,0 persen yoy, dan consumer banking meningkat 5,9 persen yoy. Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari kredit pemilikan mobil (KPM) yang naik 11,5 persen yoy dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang meningkat 2,7 persen yoy.

Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp53,0 triliun atau meningkat 15,3 persen yoy dan DPK sebesar Rp42,7 triliun atau meningkat 23,4 persen yoy, per 30 September 2023.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Startup di Inggris Raih Suntikan Modal US$12 Miliar dari VC 
Next Post OJK dan Asosiasi Fintech Luncurkan Panduan Kode Etik AI di Industri Fintech

Member Login

or