Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan tumbuh menjadi Rp344,2 triliun di kuartal I/2024. Angka penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut meningkat sebesar 14,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp299,7 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi yang dinilai cukup diminati masyarakat.
Ia menambahkan perseroan juga konsisten menjaga momentum pertumbuhan sejak tahun lalu yang didukung oleh penajaman strategi serta transformasi bisnis secara menyeluruh. BTN juga telah melakukan rebranding logo pada kuartal I/2024 sebagai bentuk komitmen meningkatkan kualitas layanan dalam rangka mencapai visinya.
Sedangkan pada tiga bulan pertama 2024, BTN mampu mencetak pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang membantu menggerakkan sektor perumahan di negara ini. Hal itu, menurut Nixon, tidak terlepas dari upaya perseroan menurunkan angka backlog perumahan.
“Kami berharap dapat terus menjaga momentum ini agar dapat memberikan nilai tambah bagi para stakeholders kami,” ujar Nixon, dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 26 April 2024.
|Baca juga: Laba Bersih BTN Naik 7,4% Jadi Rp860 Miliar di Kuartal I/2024
Nixon menuturkan, kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85 persen dari seluruh kredit dan pembiayaan yang disalurkan perseroan. Selama kuartal I/2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp292,7 triliun, naik 10,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp264,5 triliun.
Dari jumlah tersebut penyaluran KPR Subsidi masih menjadi yang terbesar mencapai Rp167 triliun, naik 12,3 persen pada kuartal I/2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp148,6 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi naik 11,2 persen menjadi Rp98,8 triliun dari Rp88,8 triliun di kuartal I/2023.
“Strategi kami membidik lebih banyak penyaluran KPR Non-Subsidi ke segmen menengah ke atas yang sudah mulai menunjukkan hasil. Untuk KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta, pertumbuhannya mencapai 176,6 persen yoy pada kuartal I/2024, dengan total penyaluran Rp1,05 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun lalu Rp380 miliar,” papar Nixon.
Untuk menjaga profitabilitas perseroan, BTN mendorong penyaluran kredit bermargin tinggi, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ringan (KRING), dan Kredit Agunan Rumah (KAR). Selama tiga bulan pertama tahun ini, pertumbuhannya tercatat cukup pesat.
Penyaluran KUR
Penyaluran KUR BTN mencapai Rp387 miliar, melonjak 78,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp217 miliar. Penyaluran KRING juga bertumbuh 30,7 persen yoy menjadi Rp572 miliar pada kuartal I/2024. Sementara itu, perseroan menyalurkan KAR sebesar Rp525 miliar, meningkat 16,5 persen yoy.
Di tengah pertumbuhan kredit yang pesat, Nixon menegaskan, BTN tetap menjaga kualitas kredit dengan baik. Perseroan mencatat penurunan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross menjadi tiga persen pada kuartal I/2024, dari 3,5 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Rasio Loan-at-Risk (LAR) juga tercatat menurun ke level 21,6 persen dari sebelumnya 24,2%. “Pada saat yang sama, kami meningkatkan coverage NPL menjadi 152,8 persen dari sebelumnya 145,9 persen pada kuartal I/2023,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News