Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) atau OCBC kembali menggelar OCBC Business Forum 2025 yang merupakan ajang mempertemukan para profesional bisnis, pengusaha, dan pakar untuk membahas tren serta peluang bisnis di tengah dinamika global.
Forum ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta, terdiri dari berbagai latar belakang antara lain nasabah, korporasi, private bank, premier bank, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), regulator, serta mitra strategis. Tahun ini OCBC Business Forum digelar bertemakan ‘Navigating Global Challenges: Strategies for Resilient Growth and Collaboration‘.
|Baca juga: SMI Gandeng Bank Mandiri Kucurkan Kredit Sindikasi Rp4 Triliun untuk Hutama Karya
Acara tahun ini menghadirkan berbagai sesi diskusi, networking lounge, dan private consultation, di mana peserta akan mendapatkan wawasan mendalam tentang strategi menghadapi volatilitas ekonomi global, kebijakan fiskal, serta peluang kolaborasi lintas sektor.
Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja mengungkapkan dunia saat ini sedang beroperasi dengan lingkungan global yang kian kompleks dan saling terhubung. Namun, perekonomian Indonesia bisa dibilang memiliki daya tahan yang baik.
“Paruh pertama 2025, ekonomi Indonesia berubah hampir lima persen, dengan kontribusi utama dari sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa keuangan,” ungkap Parwati, di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II/2025. Kondisi itu diikuti oleh inflasi yang tetap terkendali di bawah tiga persen, mencerminkan daya beli masyarakat yang stabil sekaligus menegaskan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi nasional.
|Baca juga: Kemenkeu Sebut Reformasi Sistem Pensiun RI Dapat Angin Segar dari UU P2SK
|Baca juga: Bukalapak (BUKA) Siapkan Aksi Buyback Saham di Tengah Gejolak Pasar
“Melihat kemampuan tersebut, kita harus tetap optimistis ya, bahwa kekuatan Indonesia bukan hanya pada skala pasar, tapi juga pada daya tahan dan kemampuan adaptasi masyarakat serta dunia usahanya,” ujarnya.
Parwati menegaskan OCBC percaya kekuatan besar berada pada kolaborasi baik antara sektor publik dan swasta antarindustri, maupun antarlembaga keuangan. Dengan sinergi terbaik, lanjutnya, akan memberikan hasil optimal dalam menggerakkan ekonomi Indonesia.
Parwati berkomitmen untuk menjembatani pelaku usaha, organisasi, dan segala macam lainnya guna memperkuat dan mengembangkan bisnis. Sehingga bisa segera membuka ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
|Baca juga: Kemenkeu Beberkan Kepesertaan Dana Pensiun Masih Rendah, Baru 23,6 Juta dari 144 Juta Pekerja Terdaftar!
|Baca juga: Pemerintah Sebut Dana Pensiun Bisa Putus Mata Rantai Sandwich Generation di Indonesia
|Baca juga: Kemenkeu Soroti 3 Hal Ini di Tengah Lonjakan Aging Population
“Melalui diskusi, talkshow, kelas inspirasi, dan juga session private consultations. Forum ini kami harap dapat menjadi wadah untuk memperkuat suasana, membangun kompetensi lintas sektor, serta menapaki kolaborasi yang dapat memperkuat ketahanan bisnis,” pungkas Parwati.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
