1
1

OCBC (NISP) Catat Transaksi E-Channel Melonjak 55% di Kuartal III/2025

Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja. | Foto: OCBC

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) atau OCBC terus mempercepat transformasi digital sebagai pilar penting strategi pertumbuhan berkelanjutan. Pada kuartal ketiga 2025, jumlah transaksi melalui e-channel meningkat signifikan hingga 55 persen secara tahunan (YoY).

“Kami terus menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan manajemen risiko dengan tetap berfokus pada penguatan dana pihak ketiga serta menjaga kualitas aset yang sehat,” kata Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 6 November 2025.

Ia menambahkan jumlah transaksi melalui e-channel yang meningkat signifikan hingga 55 persen YoY pada kuartal ketiga 2025 didorong oleh pertumbuhan pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile sebesar 13 persen, serta peningkatan pengguna aktif OCBC Business Mobile untuk nasabah korporasi sebesar 20 persen.

“Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan OCBC dalam memperluas adopsi layanan digital di seluruh segmen nasabah, sekaligus menghadirkan pengalaman perbankan yang semakin cepat dan efisien,” jelasnya.

Pada periode yang sama, OCBC meluncurkan riset Financial Fitness Index (FFI) 2025, yang menunjukkan tantangan dalam menjaga aset setiap individu. Meskipun hasil riset mencatat penurunan skor pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, namun OCBC tetap optimistis masyarakat Indonesia dapat ‘Win This Economy‘ dengan menjadi FUNanciallyFIT.

Terdapat sinyal positif terhadap peningkatan yakni dengan adanya kepemilikan investasi kompleks seperti reksa dana dan saham juga naik dua kali lipat dari dua persen ke empat persen, terutama pada mereka yang sudah lebih paham soal manajemen risiko.

“Sehingga, tetap sehat secara finansial sambil menjalani hidup yang menyenangkan dan relevan dengan gaya hidup masa kini,” ucapnya.

Hingga 30 September 2025, OCBC membukukan laba bersih sebesar Rp3,82 triliun, relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja ini ditopang oleh total pendapatan operasional yang meningkat 10 persen YoY menjadi Rp9,71 triliun, sementara total beban operasional turun satu persen YoY.

Selain itu, kondisi likuiditas tetap berada pada posisi yang baik dengan Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) mencapai 279,9 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator. Tingkat kecukupan modal (CAR) meningkat menjadi 25,1 persen dari 23,7 persen pada periode tahun sebelumnya, mencerminkan ketahanan modal yang solid.

Di sisi lain, terdapat kinerja lainnya yang menunjukkan perkembangan positif yang tercermin dari Cost to Income Ratio (CTIR) yang membaik menjadi 47,6 persen dari 52,8 persen, serta Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang turun menjadi 69,2 persen dari 69,7 persen pada periode tahun sebelumnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bursa Saham Asia Berguguran Tertekan Saham AI
Next Post IHSG Lanjutkan Penguatan, Berikut 4 Menu Saham Andalan yang Layak Dikoleksi Investor

Member Login

or