Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI meluncurkan kerangka kerja zakat hijau (Green Zakat Framework) sebagai salah satu bentuk komitmen dalam mendorong optimalisasi zakat dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Peluncuran ini juga menjadi bentuk implementasi program Asta Cita pemerintah, yakni memantapkan sistem pertahanan dan ketahanan nasional dan mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi hijau, salah satunya melalui implementasi zakat hijau.
|Baca juga: Bank Jakarta Dukung Pemberdayaan UMKM di Festival Kemudahan dan Perlindungan UMKM 2025
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menegaskan Green Zakat Framework merupakan inovasi dan inisiatif strategis pertama di dunia yang dilahirkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam praktik zakat.
Dengan adanya Green Zakat Framework, tambahnya, pendayagunaan zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
“Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antarlembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, sehingga potensi zakat Indonesia yang mencapai Rp327 triliun dapat dioptimalkan dan tercipta kemaslahatan bagi umat yang lebih luas,” ujar Anggoro, dalam keterangannya, Kamis 28, Agustus 2025.
|Baca juga: SMBC Indonesia (BTPN) Komitmen Berdayakan UMKM Lewat Gelar Daya Fest 2025
|Baca juga: Igloo Luncurkan Fitur Rekomendasi AI untuk Asuransi Mobil
Hingga Juni 2025 (unaudited), BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan Rp72,8 triliun atau tumbuh 19,3 persen secara tahunan (yoy), yang terdiri dari kategori green financing Rp15,3 triliun tumbuh 14,5 persen (yoy), dan sosial financing sebesar Rp57,5 triliun tumbuh 20,6 persen (yoy).
Sampai dengan Mei 2025, perseroan telah menyalurkan zakat Rp65,6 Miliar year to date (ytd). Berbagai fokus bidang penyaluran yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah/advokasi dengan total penerima manfaat mencapai 240.075 orang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News