1

Penyaluran Pembiayaan BSI (BRIS) Tumbuh 13,93% di Kuartal II/2025

Ilustrasi. | Foto: BSI

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatat penyaluran pembiayaan tumbuh 13,93 persen secara tahun ke tahun (yoy) pada triwulan II/2025 dengan outstanding Rp293,24 triliun. Bisnis emas dan haji diklaim menjadi mesin utama pertumbuhan pada periode tersebut.

“Mayoritas pembiayaan dikontribusi segmen ritel dan konsumer termasuk emas sebesar Rp211,78 triliun dengan komposisi 72,22 persen, disusul segmen wholesale sebesar 27,78 persen,” kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo, pada konferensi pers Paparan Kinerja BSI Triwulan II/2025, di Jakarta, Senin, 22 September 2025.

|Baca juga: BSI (BRIS) Catat Laba Tumbuh 10,21% Jadi Rp3,74 Triliun di Triwulan II/2025

Pembiayaan bisnis emas BSI melesat 88,25 persen (YoY) mencapai Rp16,88 triliun yang terdiri atas cicil emas Rp9,09 triliun tumbuh 155,41 persen (yoy), dan gadai emas Rp7,79 triliun tumbuh 44,08 persen (yoy). Melesatnya pembiayaan emas mendorong pembiayaan konsumer BSI naik 16,20 persen dengan outstanding Rp162,19 triliun.

Tak hanya tumbuh sustain, kualitas pembiayaan terjaga dengan indikasi NPF Gross 1,87 persen membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri yang berada pada level 2,22 persen.

Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho menambahkan strategi lain yang juga mendorong kinerja solid yakni pengelolaan dana murah. Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh konsisten dengan tabungan sebagai mesin pertumbuhan sehingga menjaga komposisi dana murah (CASA) di level 61,78 persen atau Rp199,48 triliun.

“Ekosistem payroll dan haji terbukti mampu mendorong pertumbuhan DPK 8,83 persen (yoy) mencapai Rp323 triliun. Tabungan BSI mencapai Rp141,30 triliun, tumbuh 9,71 persen (yoy),” ucapnya.

Melesatnya bisnis berbasis emas, kata Ace Cahyo, meningkatkan pendapatan margin perseroan ke level Rp14,09 triliun, tumbuh 16,61 persen (yoy) serta pendapatan berbasis fee menjadi Rp2,94 triliun, naik 18,37 persen. Di sisi lain, peningkatan DPK menjaga aset BSI pada angka Rp401 triliun.

|Baca juga: Tembus 3 Juta, Bank Saqu Andalkan Inovasi Digital untuk Genjot Pertumbuhan Nasabah

|Baca juga: Bank Saqu Bilang Begini soal Persaingan Kredit Usai Bank Himbara Dapat Dana Rp200 Triliun

Layanan bulion bank yang dibuka pada Februari 2025 juga turut berkontribusi pada kinerja perseroan karena dapat menghasilkan fee based income dari transaksi jual dan beli emas melalui BYOND. Total Tabungan Emas masyarakat telah menyentuh satu ton.

“Memasuki akhir tahun ini, kami akan melanjutkan pertumbuhan pembiayaan pada segmen yang sustain dan sehat, transformasi digital berkelanjutan agar layanan BSI makin cepat, efisien, dan inklusif dan peningkatan kapabilitas SDM serta IT dan infrastruktur,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BSI (BRIS) Catat Laba Tumbuh 10,21% Jadi Rp3,74 Triliun di Triwulan II/2025
Next Post IHSG Ditutup Melemah di Akhir Perdagangan Senin

Member Login

or