Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Permata Tbk (PermataBank) memprediksikan pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 7-9 persen di 2024. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) yang meramal kredit perbankan tumbuh 10-12 persen di tahun ini.
“Tapi bukan berarti kita hanya me-limit sampai dengan sembilan persen. Tentu kalau peluangnya bisa lebih tinggi, kami akan menerapkan peluang tersebut,” jelas Direktur Keuangan PermataBank Rudy Basyir Ahmad, dalam konferensi pers PermataBank, di Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.
Namun demikian, Rudy mengatakan, pihaknya terus memperhitungkan proyeksi-proyeksi pertumbuhan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Adapun merujuk laporan keuangan PermataBank, pertumbuhan penyaluran kredit perusahaan pada 2023 meningkat 4,3 persen atau menjadi Rp142,2 triliun. Jika dirinci, pertumbuhan penyaluran kredit itu ditopang segmen korporasi.
|Baca juga: Penyaluran Kredit PermataBank Tumbuh 4,3% Jadi Rp142,2 Triliun di 2023
Sedangkan dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), PermataBank mencatat terjadi penyusutan sebesar 3,59 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau hanya menjadi Rp188,3 triliun di 2023. Rudy menjelaskan pihaknya saat ini tidak memproyeksikan pertumbuhan yang signifikan di 2024.
PermataBank, tambahnya, saat ini sedang fokus terhadap pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah. “Itu mendukung optimization pertumbuhan supaya Loan to Deposit Ratio (LDR) mendekati di level 80 persenan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rudy menyebutkan, LDR PermataBank tercatat di posisi 74,8 persen pada 2023. “KIta akan terus mengoptimize DPK kami sehingga sisi dana murah dan dana stable-nya akan lebih besar,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
