Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menyediakan fasilitas pendaftaran, pembayaran kepesertaan, dan iuran BPJS melalui BSI Agen.
Dalam inisiatif ini, BSI bertujuan untuk terus memperkuat layanan dalam menjangkau nasabah hingga pelosok negeri. Dengan jumlah jaringan mencapai 125 ribu, BSI Agen menjadi salah satu channel resmi perseroan dalam penetrasi inklusi keuangan syariah.
|Baca juga: Helikopter PK-RGH Milik Eastindo Air Hilang Kontak, Pengamat Ingatkan Pentingnya Punya Asuransi Penerbangan
|Baca juga: IFSoc: Penetapan Batas Atas Bunga Pindar Bukan Kartel tapi Arahan OJK
Melalui kolaborasi ini juga, BSI dan BPJS Ketenagakerjaan memperluas Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi masyarakat Indonesia Bukan Penerima Upah (BPU). Program itu mencakup dua program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Dengan adanya kolaborasi ini tentunya diharapkan para pekerja Indonesia bisa lebih nyaman. Sebab terlindungi oleh kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. BSI menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk literasi dan inklusi kepada masyarakat, khususnya yang belum mengikuti kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Dengan jaringan lebih dari 125 ribu BSI Agen, kami berharap bisa mempermudah masyarakat untuk melakukan pendaftaran dan setoran iuran BPJS ketenagakerjaan,” ujar Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 3 September, 2025.
|Baca juga: Jahja Setiaatmadja Kembali Tambah Kepemilikan Sahamnya di BCA (BBCA), Jadi Berapa?
|Baca juga: Ini Profil Jung Ho Han, Direktur KB Bank Indonesia (BBKP) yang Lepas Seluruh Sahamnya
Kolaborasi ini akan mulai efektif pada 19 September 2025. Untuk meningkatkan inklusi keuangan, BSI terus meningkatkan jumlah BSI Agen. Hingga posisi per Agustus 2025, jumlah BSI Agen mencapai 125 ribu atau naik 16,82 persen dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yakni 107.321.
Selain itu, volume transaksi di BSI Agen per Agustus meningkat yakni mencapai Rp51 triliun transaksi atau 42 persen secara tahunan (yoy).
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News