1
1

Realisasi Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce pada Kuartal I/2024 Turun 13,87%

Aplikasi bank digital Bank Neo Commerce Tbk (BNC). | Foto: bankneocommerce.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) pada 31 Maret 2024 mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp9,40 triliun, menurun 13,87% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,91 triliun.

Apabila dilihat secara bulanan, kredit yang disalurkan BNC pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp9,76 triliun dan Rp10,14 triliun. Tren ini akan berlanjut untuk kredit yang disalurkan di April 2024.

Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo menjelaskan BNC senantiasa menjaga kualitas kredit di mana Non-Performing Loan (NPL) neto per 31 Maret 2024 sebesar 1,30%, membaik dari sebelumnya 2,67% pada kuartal I/2023. Hal ini terjadi karena BNC berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas, dengan lebih selektif dalam penyalurannya.

|Baca juga: Agresif Sasar Layanan Lifestyle, Fee Based Income Bank Neo Commerce Melejit

”Kami optimistis perekonomian Indonesia akan terus tumbuh. Pertumbuhan ini adalah peluang bagi BNC untuk terus ekspansi penyaluran kreditnya. Di saat bersamaan BNC terus menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan lebih selektif dalam penyaluran kredit dan memperluas penyaluran kredit ke berbagai segmen nasabah, mulai dari individu, UMKM, dan korporasi,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 22 Mei 2024.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp14,35 triliun dengan CASA rasio 27,60%Terjadi peningkatan pada tabungan sebesar 16,17% dari Rp3,05 triliun pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp3,54 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Sedangkan deposito mengalami penurunan 3,59% dari Rp10,77 triliun di kuartal I/2023 menjadi Rp10,39 triliun di kuartal I/2024. Sementara jumlah DPK pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp13,84 triliun dan Rp14,62 triliun. Dengan ini BNC bisa segera menggenjot penyaluran kreditnya dan menorehkan kinerja yang positif ke depannya.

Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC untuk tiga bulan pertama tahun 2024 tercatat sebesar Rp773,27 miliar. Pendapatan bunga bersih BNC untuk periode hingga April 2024 akan mencerminkan tren penyaluran kredit di periode tersebut. “Namun kami yakin keadaan ini akan segera berbalik karena penyaluran kredit akan tumbuh tinggi dengan kualitas yang terjaga baik,” ungkap Aditya.

Baca juga: RUPS Tunjuk Eri Budiono Jadi Bos Baru Bank Neo Commerce (BBYB)

Dalam upayanya meningkatkan perbaikan kinerja, BNC melakukan berbagai efisiensi dalam operasional perbankannya. Upaya ini diinisiasi sejak awal tahun 2023 dan berlanjut hingga kini. Berbagai upaya tersebut meliputi menerapkan kegiatan promosi yang lebih tepat sasaran, berfokus pada peningkatan layanan dengan produk dan fitur yang lengkap, meningkatkan kualitas kredit, meningkatkan risk awareness dan manajemen risiko yang lebih baik.

Berbagai langkah efisiensi yang BNC lakukan membuahkan hasil terlihat dari sisi rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang mengalami penurunan sebesar 7,91% menjadi sebesar 98,83% di kuartal I/2024, dari 106,74% dari periode yang sama di tahun 2023.

Upaya ini membuat BNC berhasil menorehkan laba bersih sebesar Rp14,23 miliar di kuartal I/2024, mencatatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang membukukan kerugian Rp68,40 miliar. Sedangkan dari sisi total aset mengalami sedikit penurunan dari sebesar Rp19,11 triliun di akhir Maret 2023, menjadi Rp18,91 triliun di Maret 2024.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ekspansi ke Taiwan, Tripar Multivision Plus (RAAM) Tayangkan Film Horor “Kereta Berdarah”
Next Post BEI Meniadakan Perdagangan Saham Asuransi Ramayana (ASRM) di Pasar Tunai

Member Login

or