1
1

Resmi Diakuisisi, Prabowo Bakal Beri Nama Baru untuk BTN Syariah, Kapan?

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu. | Foto: BTN

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN melakukan penandatanganan akta jual beli dan pengambilalihan saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Hal itu sebagai bagian dari proses pemisahan atau spin-off BTN Syariah selaku Unit Usaha Syariah (UUS) milik BTN menjadi Bank Umum Syariah (BUS).

Aksi korporasi yang dilakukan oleh BTN diharapkan dapat mendukung pencapaian visi BTN untuk menjadikan BTN Syariah sebagai bank syariah nomor dua terbesar di Indonesia.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan aksi korporasi ini merupakan bagian dari inisiatif strategis BTN untuk melakukan pemisahan BTN Syariah menjadi BUS, sehingga memenuhi peraturan regulator dan perundang-undangan negara.

|Baca juga:  Jangan Asal Pilih! Ini Beda Deposito dan Reksa Dana Buat Kamu yang Lagi Cari Cuan!

|Baca juga: Jangan Gegabah, Berikut 5 Alasan Kenapa Harus Mengenal Kondisi Keuangan Sendiri

“Proses spin-off BTN Syariah direncanakan dapat berlangsung sekitar Oktober hingga November tahun ini. Setelah spin-off, diharapkan BTN Syariah yang digabungkan dengan BVIS akan menjadi lebih besar,” jelas Nixon, dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 10 Juni 2025.

Penandatanganan dokumen akuisisi ini dilakukan oleh BTN pada pada 5 Juni 2025 setelah penerimaan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk uji kelayakan dan kepatutan calon perusahaan pengendali. Baru ini, BTN juga telah meraih persetujuan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan spin-off terhadap BTN Syariah.

“Kami secara resmi sudah mendapatkan izin-izin yang dibutuhkan, karena itulah kami segera menandatangani akta jual beli ini, dengan nilainya kurang lebih Rp1,5 triliun atau sekitar 1,4 hingga 1,5 kali buku BVIS,” ujar Nixon.

Nixon menyebutkan BUS gabungan BTN Syariah dan BVIS nantinya akan memiliki nama baru yang ditentukan oleh Presiden Prabowo Subianto berdasarkan usulan BTN dan Menteri BUMN. Diharapkan juga bank baru ini akan diresmikan dan beroperasi setidaknya sebelum 2025 berakhir.

|Baca juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Setujui Dividen Tunai Rp254 Miliar

|Baca juga: DANA Bantu Transaksi Digital Masyarakat Makin Aman via Posko Bantuan Keliling

“Namun kami tidak dapat menyebutkan calon namanya sekarang karena ada unsur legal. Nantinya perlu dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham baik di BTN maupun Bank Victoria Syariah karena akan ada perubahan anggaran dasar, merek, dan lain-lainnya,” imbuh Nixon.

Di sisi lain, untuk memenuhi kategori BUKU 2 dan Capital Adequacy Ratio (CAR)-nya dibuat mirip dengan kondisi BTN, yaitu sekitar 18-19 persen, sehingga diharapkan bank ini bisa langsung ekspansi.

|Baca juga: AAUI Sebut Pemegang Polis Merasa Terzalimi dengan SEOJK 7/2025, Kenapa?

|Baca juga: Omakafé Mengubah Cara Dunia Menikmati Kopi Lewat Lensa Budaya Indonesia

“Di Oktober tahun ini mungkin asetnya sudah mencapai sekitar Rp65-67 triliun, jadi nantinya dengan adanya bank syariah BUKU 2 yang baru, Indonesia akan punya ekosistem perbankan syariah yang lebih baik. Sebab pasar perbankan syariah ini besar, tidak mungkin hanya dilayani satu pemain saja,” pungkas Nixon.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Menguat di Sesi I Pasca-Libur Idul Adha
Next Post Berkat Bank dan Asuransi, Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan, Siapa Mereka?

Member Login

or