1
1

Riset Kiwoom Sekuritas: Pembiayaan UMKM Potensi Besar bagi Amar Bank

Ilustrasi. | Foto: Amar Bank

Media Asuransi, JAKARTA – Target pemerintah dalam peningkatan pangsa kredit perbankan untuk UMKM menjadi 30 persen pada 2024, menjadi peluang besar bagi kinerja perbankan digital yang fokus dengan UMKM dan retail seperti PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank).

Hal ini terangkum dalam laporan terbaru dari PT Kiwoom Sekuritas Indonesia (Kiwoom Sekuritas), yang menunjukkan analisis atas strategi Amar Bank dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Dalam risetnya awal Juli 2024, Kiwoom Sekuritas menunjukkan peran UMKM dalam peningkatan signifikan kinerja Amar Bank baik dari segi penyaluran kredit maupun pendapatan perusahaan.

Tercatat Amar Bank menyalurkan total kredit mencapai Rp2,75 triliun pada kuartal I/2024, meningkat 14,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan penyaluran kredit ke sektor UMKM mencapai 52 persen, lebih tinggi dibandingkan target penyaluran kredit pemerintah.

|Baca juga: Cashlez dan Amar Bank Jalin Sinergi Strategis Perkuat Modal UMKM

Rasio Non-Performing Loan (NPL) Amar Bank juga berada di posisi paling rendah selama tiga tahun terakhir yakni 0,84 persen di kuartal I/2024, menggambarkan kesuksesan strategi penyaluran kredit secara prudent.

SVP Finance Amar Bank, David Wirawan, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Indonesia dengan menyediakan solusi keuangan inovatif yang mudah dan terpercaya.

“Rencana mengembangkan solusi digital UMKM, mendorong kami terus meningkatkan kemampuan untuk personalisasi layanan yang lebih baik kepada nasabah dengan pengelolaan transaksi keuangan dengan aman. Pertumbuhan yang kami capai adalah bukti dari dedikasi dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Riset Kiwoom Sekuritas ini menunjukkan bahwa Amar Bank telah berada di jalur yang tepat untuk terus bisa mencapai kinerja yang solid,“ kata David dalam keterangan resmi, Jumat, 19 Juli 2024.

Mengenai pembiayaan UMKM, riset Kiwoom Sekuritas menunjukkan pinjaman bank kepada UMKM di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, hanya mencapai 21 persen. Hal ini menghambat pertumbuhan UMKM di Indonesia yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi.

|Baca juga: Laba Bersih Amar Bank Naik 41,9%

Banyak UMKM di Indonesia tidak memiliki sistem pembukuan yang baik dan jaminan yang memadai, sehingga sulit bagi bank untuk menilai kelayakan kredit mereka. Untuk itu, David menambahkan pentingnya integrasi layanan perbankan ke dalam ekosistem UMKM, sehingga dapat menyederhanakan aktivitas bisnis mereka dengan ditunjang pengalaman pengguna yang lebih baik.

Head of Research PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menambahkan bahwa persepsi risiko tinggi dan kurangnya informasi keuangan membuat umumnya bank konvensional ragu memberikan pinjaman kepada UMKM. Hal ini menjadi ruang potensial bagi bank digital seperti Amar Bank yang sejak awal sudah fokus membangun fundamentalnya untuk mengisi peran ini.

“Riset kami menunjukkan bank digital seperti Amar Bank dapat menjangkau nasabah yang belum terlayani melalui platform digital dan jaringan agen yang luas. Selain itu, proses onboarding yang mudah dan cepat membuat layanan ini lebih menarik bagi UMKM,” jelasnya.

Riset Kiwoom Sekuritas juga menyoroti pemanfaatan data alternatif yang memungkinkan bank digital seperti Amar Bank melakukan penilaian kredit bagi UMKM yang lebih cepat dan akurat. Dengan menggunakan algoritma machine learning, bank digital juga bisa mempercepat proses pemberian pinjaman dan menawarkan produk kredit yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan UMKM.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tech Link Summit 2024
Next Post Fitch Afirmasi Peringkat Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) BBB/AAA

Member Login

or