Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11,7 persen year on year (yoy) per Juni 2024, menjadi Rp727 triliun. Pertumbuhan kredit ini dicapai perseroan dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian di mana sumber pertumbuhan kredit datang dari segmen berisiko rendah yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, dan kredit konsumer, serta perusahaan anak.
Kredit segmen korporasi tumbuh 18,7 persen yoy menjadi Rp403,1 triliun yang berasal dari korporasi blue chip baik swasta maupun BUMN. Kredit segmen konsumer tumbuh 15,1 persen yoy menjadi Rp132,7 triliun, yang dikontribusikan terutama dari pertumbuhan personal loan dan kredit pemilikan rumah (mortgage).
|Baca juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) Kantongi Laba Bersih Rp20,91 Triliun, Naik 14,2%
Direktur Retail Banking BNI, Corina Leyla Karnalies, mengatakan bahwa melalui agenda transformasi, BNI melakukan penajaman fokus bisnis dan perbaikan proses bisnis yang memungkinkan segmen consumer menjadi pilar pertumbuhan kedua setelah korporasi. “Segmen konsumer telah tumbuh rata-rata 12 persen per tahun sejak 2020, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit secara total bankwide yang tumbuh sebesar rata-rata delapan persen per tahun sejak 2020,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 23 Agustus 2024.
Dia jelaskan, hingga semester I/2024 ini, segmen konsumer mampu tumbuh 15,1 persen yoy, didorong oleh payroll loan yang tumbuh 17 persen yoy dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 12,6 persen yoy. “Saat ini kami memiliki posisi yang cukup kuat di industri, yakni untuk produk-produk utama seperti KPR, personal loan, dan kartu kredit, BNI menjadi Top-3 dan Top-4 di industri. Kami memiliki aspirasi untuk semakin memperkuat posisi kami di segmen ini, serta menjadikan produk layanan consumer kami sebagai salah satu pilihan utama masyarakat,” kata Corina.
Dia sebutkan, salah satu kunci pertumbuhan bisnis yang kuat di segmen konsumer adalah optimalisasi bisnis dari ekosistem nasabah korporasi, serta memperdalam bisnis dari kemitraan dengan top developer di Indonesia. Pencapaiannya antara lain terefleksi dari meningkatnya ticket size kredit KPR BNI atau rata-rata nilai KPR per debitur sebesar 1,5x dari Rp558 juta di tahun 2020 menjadi Rp782 juta di Juni 2024. “Peningkatan ini mengindikasikan bergesernya segmen nasabah KPR BNI menjadi lebih tinggi dengan kapasitas kredit dan repayment capacity yang lebih baik,” tuturnya.
|Baca juga: BNI (BBNI) Suntik Modal BNI Multifinance sebesar Rp400 Miliar
Pergeseran profil nasabah juga terjadi pada payroll loan, yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang rekening gajinya di BNI. Hampir seluruh nasabah payroll loan yang berjumlah 335 ribu adalah fixed income earners atau pegawai berpenghasilan tetap yang berasal dari institusi pemerintah, serta pegawai dari perusahaan-perusahaan swasta yang menjadi nasabah segmen korporasi.
“Ke depan, kami terus berupaya memperkuat proposisi bisnis konsumer kami sebagai lifetime banking partner. Salah satunya yang kami lakukan dengan menyelenggarakan BNI Expo, yaitu pameran tematik yang berlangsung pada 2-4 Agustus 2024 di ICE BSD, Tangerang. Event ini cukup besar menarik minat masyarakat dengan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 71 ribu orang selama tiga hari pelaksanaan,” jelas Corina.
Event ini menghadirkan 22 top developer, 24 top automotive brands, 14 travel agents, lima airlines, dan lebih dari 70 retailer. Ada berbagai promo produk konsumer dan pembiayaan segmen kecil BNI, solusi keuangan yang unggul dari perusahaan anak, serta layanan digital BNI yang memudahkan pengunjung.
“BNI Expo 2024 berhasil memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan pasar dengan mencatatkan total transaksi lebih dari Rp1,5 triliun. Ke depan tentunya event-event seperti ini akan terus kami hadirkan karena akan semakin memperkuat posisi BNI di perbankan ritel,” ujar Corina.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News