Media Asuransi, JAKARTA – Tren penurunan suku bunga acuan atau BI Rate oleh Bank Indonesia (BI) memicu industri perbankan Tanah Air harus segera memangkas suku bunganya, tak terkecuali bagi industri perbankan syariah Indonesia.
Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mengungkapkan strateginya untuk tetap kompetitif di tengah perebutan dana murah yang semakin ketat dan tren penurunan suku bunga acuan.
|Baca juga: Permudah Akses Masyarakat, BSI Agen Siap Layani Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan
Menanggapi kondisi tersebut, Sharia Banking Director Maybank Indonesia Romy Buchari menegaskan, kompetisi dalam industri perbankan merupakan dinamika yang wajar dan tak bisa dihindari.
“Kompetisi itu sesuatu yang biasa kita hadapi. Kita melihat syariah itu untuk semua. Jadi peer kita bukan hanya bank syariah, tapi seluruh perbankan di Indonesia,” ujar Romy, di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.
Romy menyebutkan salah satu fokus utama Maybank Syariah adalah meningkatkan porsi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dalam total Dana Pihak Ketiga (DPK). Upaya ini, katanya, sudah menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Kalau saya bisa kasih contoh, beberapa tahun yang lalu CASA rasio unit usaha syariah kami dibandingkan dengan total DPK-nya masih sekitar 25 persen. Tapi alhamdulillah sekarang sudah mencapai di atas 55 persen,” ungkapnya.
Selain menggenjot dana murah, Maybank Syariah juga memperluas jangkauan layanan ke berbagai segmen pasar. Romy mengungkapkan potensi besar Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia membuat Maybank Syariah menyiapkan produk dan layanan untuk semua lapisan masyarakat.
|Baca juga: Helikopter PK-RGH Milik Eastindo Air Hilang Kontak, Pengamat Ingatkan Pentingnya Punya Asuransi Penerbangan
|Baca juga: IFSoc: Penetapan Batas Atas Bunga Pindar Bukan Kartel tapi Arahan OJK
“Kita persiapkan produk-produk dan layanan-layanan kita itu untuk semua lapisan masyarakat. Dari segmen individu atau retail banking, UMKM, mid-level corporate, sampai corporate besar dan institusi semua kita kejar,” jelas Romy.
Untuk diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19–20 Agustus 2025 memutuskan menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00 persen, suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News