Media Asuransi, JAKARTA – Laporan Asia Financial Resilience and Longevity 2025 yang dirilis oleh Manulife Wealth & Asset Management (Manulife WAM), menunjukkan lanskap kawasan menunjukkan kemajuan sekaligus kesenjangan.
Di Hong Kong, kurang dari separuh (48 persen) responden yakin memiliki dana cukup. Namun, banyak yang mengambil tindakan, dua pertiga (65 persen) berencana mengalihkan sebagian uang tunai ke investasi dengan imbal hasil lebih tinggi.
Di Malaysia, tingkat kepercayaan sedang (58 persen), dengan minat kuat pada solusi pensiun yang memberikan pendapatan stabil dan perlindungan inflasi.
|Baca juga: Laporan Terbaru Manulife: Masyarakat Asia Ingin Hidup Lebih Baik, Bukan Sekadar Lebih Lama
Di sisi lain, Indonesia muncul sebagai pasar paling percaya diri, dengan 77 persen yakin memiliki tabungan cukup. Masyarakat Indonesia juga lebih terbuka untuk diversifikasi, 69 persen kini bersedia berinvestasi untuk pendapatan daripada memiliki properti.
Filipina menunjukkan optimisme dan transisi, yakni 52 persen merasa siap secara finansial, dan 73 persen kini lebih memilih investasi penghasil pendapatan dibanding properti (71 persen), menandakan pergeseran generasi dalam pola pikir pensiun.
Head of Asia Retirement Manulife and Chief Executive Officer, Manulife Investment Management Hong Kong, Calvin Chiu, mengatakan bahwa secara umum, temuan ini menekankan bahwa hidup lebih lama membutuhkan kebiasaan investasi baru, portofolio yang terdiversifikasi, dan fokus lebih kuat pada literasi keuangan.
|Baca juga: Manulife Indonesia Pension Expo 2025 Dorong Kesiapan Pensiun Masyarakat Indonesia
Laporan ini juga menyoroti pandangan umum lintas generasi. Kelompok muda, paruh baya, dan lansia secara konsisten menempatkan masa pensiun bebas kerja sebagai prioritas utama. Keinginan ini paling kuat pada kelompok muda (usia 25–34) sebesar 55 persen dan kelompok lansia (60+) sebesar 58 persen, sementara kelompok paruh baya (45–59) menunjukkan pandangan yang lebih seimbang, dengan banyak yang memilih untuk tetap bekerja sambil menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.
“Seiring meningkatnya harapan hidup, laporan ini mengajak individu, pemberi kerja, dan perencana keuangan untuk meninjau ulang strategi pensiun tradisional,” kata Chiu dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu, 19 November 2025.
Dia jelaskan, Manulife WAM mendorong pendekatan holistik terhadap usia panjang, yaknimenggabungkan perencanaan finansial sejak dini, diversifikasi investasi, dan bimbingan profesional berkelanjutan agar masyarakat dapat menikmati masa pensiun yang lebih panjang dengan kualitas hidup yang lebih baik.
“Kehidupan yang panjang seharusnya menjadi sumber optimisme, bukan kecemasan. Dengan kebiasaan finansial yang tepat dan bimbingan yang baik, masyarakat dapat mengubah hidup yang lebih panjang menjadi hidup yang lebih baik, itulah visi yang mendorong kami di Manulife,” tutur Chiu.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
