1
1

Indeks S&P 500 Tembus Rekor Baru, Dolar AS Juara

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Indeks S&P 500 berakhir di rekor baru pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu dapat terjadi karena saham-saham AS mengabaikan pembukaan yang lesu dan bergerak lebih tinggi menjelang keputusan Federal Reserve.

Mengutip The Business Times, Rabu, 20 Maret 2024, ketiga indeks utama menguat, dengan S&P 500 berada di 5.178,51 atau naik 0,6 persen dan melampaui rekor yang dibuat seminggu lalu. Dow Jones Industrial Average melonjak 0,8 persen menjadi 39.110,76. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,4 persen menjadi 16.166,79.

Indeks-indeks utama sebagian besar dibuka melemah setelah Bank of Japan akhirnya mengubah kebijakan moneternya, menjadi bank sentral besar terakhir yang menaikkan suku bunga. Keputusan itu diambil menjelang pengumuman The Fed pada Rabu waktu setempat.

|Baca juga: Wakili Indonesia, Grup GoTo Pamer Perkembangan Teknologi dan Inovasi Bisnis di China

Meskipun bank sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bunganya tidak berubah, keputusannya akan dianalisis sejauh menentukan ekspektasi penurunan suku bunga di masa depan. Sedangkan di antara saham individu lainnya, Nordstrom melonjak 9,4 persen menyusul laporan bahwa jaringan department store tersebut akan menjadi perusahaan swasta.

Yen jatuh

Di sisi lain, mata uang yen jatuh pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), setelah Bank of Japan (BoJ) membuat keputusan penting. Namun sudah diantisipasi secara luas untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya. Sementara dolar AS menguat menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang.

Dalam perubahan bersejarah dari stimulus moneter besar-besaran selama beberapa dekade, BOJ mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif dan sisa-sisa kebijakan tidak lazim lainnya pada akhir pertemuan kebijakan dua hari.

Namun, yen turun sebanyak satu persen setelah berita tersebut, karena sebagian besar investor sudah memperkirakan adanya perubahan. Yen terakhir berada di 150,55 terhadap dolar AS. Terhadap euro, mata uang Jepang juga merosot 0,7 persen menjadi 163,22, yang merupakan level terlemahnya dalam tiga minggu.

“Ini adalah ungkapan klasik beli rumor, jual fakta. Saya tidak berpikir BOJ akan melakukan pendekatan kaget dan kagum kali ini,” pungkas Manajer Cabang State Street Bart Wakabayashi, di Tokyo.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CIMB Niaga Syariah Gandeng IKMS untuk Perkuat Sinergi Komunitas
Next Post OJK Mendukung Langkah Kemenkeu Selesaikan Pembiayaan Bermasalah LPEI

Member Login

or