Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) di ‘BB-‘.
Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang GEMS di ‘A+(idn)’. Outlook adalah Stabil.
“Afirmasi peringkat ini merefleksikan profil bisnis GEMS yang setara dengan perusahaan-perusahaan pembanding yang diperingkat ‘BB-‘ di Indonesia, didukung oleh skala operasional dan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya selama penurunan harga batu bara,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 20 Maret 2024.
Produksi GEMS terus meningkat hingga mencapai 46 juta ton (mt) pada tahun 2023, dan profil keuangannya, dengan posisi net cash yang konsisten, tetap konservatif untuk level peringkatnya.
|Baca juga: Golden Energy Mines Kantongi Fasilitas Pinjaman US$7,5 Juta dari Indonesia Eximbank
Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Skala produksi GEMS terus meningkat, dengan produksi pada tahun 2023 mencapai 46mt (2022: 38mt). Hal ini membantu perusahaan mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari tiga penambang batu bara termal terbesar di Indonesia.
“Kami memperkirakan produksi tahunan akan mencapai 52-54mt per tahun dalam satu atau dua tahun ke depan, sejalan dengan target manajemen, dan kemudian menjadi stabil. Namun, hal ini bergantung pada penerimaan persetujuan yang diperlukan terkait peraturan kuota produksi tahunan.”
Fitch memperkirakan belanja modal untuk perluasan infrastruktur guna mendukung skala yang lebih besar akan tetap minimal, yaitu sekitar US$25 juta-US$30 juta pada tahun 2024-2027, terutama untuk meningkatkan jalan pengangkutan, pabrik penanganan batu bara, dan fasilitas pemuatan tongkang.
Arus kas operasional GEMS yang kuat akan dapat mendanai belanja modalnya secara memadai tanpa memerlukan pendanaan eksternal. “Selain itu, kami memperkirakan GEMS akan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam menentukan waktu belanja modal, yang dapat ditunda ketika harga batu bara sedang menurun.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News