Media Asuransi, JAKARTA – Lebaran sudah di depan mata, euforia akan mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) mulai terasa di sekitar kita. THR menjadi momen penting yang dinantikan untuk memenuhi kebutuhan lebaran serta memenuhi keinginan yang lama terpendam. Namun, dalam keceriaan tersebut, sering kali kita mengabaikan perencanaan keuangan yang matang dan lupa mengalokasikan sebagian dari THR untuk ditabung.
Ketika THR telah diterima, sering kali kita mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan Ramadan dan lebaran tanpa mempertimbangkan pilihan untuk berinvestasi. Tanpa disadari, hal ini menghilangkan kesempatan kita untuk meraih masa depan yang lebih aman secara keuangan.
Managing Director-Head of Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom, menyampaikan bahwa dalam mengelola THR, penting untuk mengambil langkah-langkah cerdik yang dapat membantu kita dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik, tak hanya sebatas memenuhi untuk kebutuhan Lebaran, tetapi juga hingga masa depan.
”Bank DBS Indonesia sebagai bank yang selalu konsisten berfokus pada nasabah (customer-centric) menyatakan komitmennya dalam mendukung setiap langkah perjalanan keuangan nasabah melalui digibank by DBS, yang menawarkan ragam fitur tabungan dan investasi. Seluruh upaya ini kami lakukan agar nasabah dapat ‘Live more, Bank less’ dan dapat merayakan Hari Raya dengan penuh makna dan keuangan lebih produktif, tanpa perlu dirumitkan dengan urusan perbankan,” ujar Melfrida dalam keterangan resmi, Selasa, 2 April 2024.
|Baca juga: Jangan Terlena, Begini Cara Kelola & Kendalikan Gaji, THR, dan Bonus yang Datang Bersamaan
digibank by DBS hadir memberikan beragam solusi dan panduan yang diperlukan, agar dapat memaksimalkan THR dan memastikan masa depanmu lebih terjamin. Yuk, intip beberapa tips yang dibagikan supaya kamu bisa mengatur THR dengan baik.
- Cerdik bedakan kebutuhan vs kemauan
Kita mungkin masih sering berpikir, “aku akan beli apa yang aku MAU”. Padahal sebenarnya, kemapanan finansial itu datang dari pola pikir “aku akan beli apa yang aku BUTUH”, lho! Membedakan antara kebutuhan dan kemauan adalah langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan dengan bijak. Kekayaan yang berkelanjutan tidak hanya didasarkan pada pendapatan yang besar, tetapi juga pada kemampuan kita untuk mengatur pengeluaran dengan baik.
Nah, di bulan suci Ramadan ini, sebagai langkah awal, identifikasi dulu kebutuhan dan prioritaskan untuk memenuhinya, seperti zakat, tiket mudik, memberi THR untuk asisten rumah tangga (ART), dan sebagainya.
Untuk pengeluaran-pengeluaran lain, misalnya buka puasa bersama atau bukber, bisa menyikapi dengan menyepakati budget di awal agar lebih hemat. Selain itu, walau banyak promo dan diskon lebaran menanti, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Sebaiknya, belilah barang-barang yang benar-benar diperlukan dan akan digunakan secara maksimal.
- Lakukan simple budgeting dengan metode 50/30/20
Setelah membedakan kebutuhan dan kemauan, menerapkan prinsip simple budgeting juga menjadi solusi yang tepat untuk mengelola THR. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode 50/30/20, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
|Baca juga: Tips Manfaatkan THR untuk Investasi di Reksa Dana Sesuai Profil Risiko
Sekitar 50 persen dari pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan rutin, dan kebutuhan lainnya. Lalu, gunakan 30 persen untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, ornamen lebaran, dan lain-lain. Terakhir, sisihkan 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini memungkinkan kita untuk tetap memenuhi kebutuhan dasar, memuaskan keinginan tanpa mengorbankan keuangan masa depan, dan membangun kekayaan secara bertahap.
- Investasikan THR untuk capai tujuan keuangan jangka panjang
Zaman sekarang banyak orang berkata, “Nabung doang mana berasa bos. Investasi!” Namun, perlu diingat, investasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara instan. Sebagai langkah pertama, penting untuk memahami konsep “pay yourself first” yang mengajarkan pentingnya menyisihkan pendapatan dalam rangka mengutamakan kebutuhan diri sendiri.
Sesuai metode simple budgeting di atas, pentingnya mengalokasikan sebagian dari THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini penting sebagai langkah yang lebih proaktif dalam mengelola keuangan dan memperoleh keuntungan jangka panjang.
Dua faktor yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu. Dengan berinvestasi, kita dapat menghasilkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga memungkinkan uang kita untuk tetap bernilai seiring berjalannya waktu. Selain itu, investasi juga memanfaatkan konsep waktu atau compounding, yakni keuntungan yang diperoleh dari investasi akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Tetapi sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tiga hal ini: tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6-12 kali biaya hidup per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana.
- Kelola uang lewat reksa dana
Mengelola THR melalui investasi dalam reksa dana merupakan salah satu langkah bijak untuk membangun kekayaan secara bertahap. Biasanya bagi investor pemula, instrumen reksa dana menjadi salah satu pilihan karena dana investasi dikelola oleh profesional yakni manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika memulai investasi dalam reksa dana. Pertama, tentukan tujuan investasi, apakah ingin mencapai pertumbuhan modal yang signifikan dalam jangka panjang, mencari pendapatan tetap secara teratur, atau mencari keseimbangan antara kedua hal tersebut. Kedua, pilih manajer investasi yang tepercaya, teliti rekam jejak dan pengalaman manajer tersebut dalam mengelola portofolio investasi.
|Baca juga: 5 Tips Ampuh Agar Utang Kamu Cepat Lunas
Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksa dana tertentu, penting untuk memperhatikan beberapa kriteria kinerja, seperti AUM (Assets Under Management), Sharpe Ratio yang menunjukkan besaran return reksa dana dibandingkan risikonya, Expense Ratio yang mengukur efektivitas pengelolaan reksa dana, dan kinerja masa lalu (return).
Pahami juga berbagai jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan aspirasi keuangan Anda. Misalnya, reksa dana pasar uang dengan tingkat risiko minimal untuk investasi jangka pendek, reksa dana pendapatan tetap dengan risiko dan imbal hasil yang moderat, serta reksa dana saham yang memiliki risiko pasar yang tinggi.
Selain itu, ada juga reksa dana campuran yang menggabungkan instrumen pasar uang, obligasi, dan saham, cocok untuk tujuan investasi jangka panjang dengan keseimbangan antara pertumbuhan modal dan pendapatan tetap.
- Jangan lupa lakukan secara disiplin dan konsisten
Setelah kita membuat anggaran dan mulai berinvestasi melalui reksa dana yang kini dapat dilakukan secara berkala rutin setiap bulan dengan modal terjangkau mulai dari Rp 100rb, hal selanjutnya yang perlu diingat adalah jangan biarkan prinsip-prinsip ini hanya berlaku untuk THR saja, ya! Dengan mengelola keuangan dengan baik setiap harinya secara disiplin dan konsisten, kita dapat membangun kebiasaan yang sehat dalam mengelola uang dan meningkatkan kekayaan kita dari waktu ke waktu.
Semoga tips-tips ini bermanfaat dan selamat menyambut hari raya Idulfitri bersama orang terkasih, ya!
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News