Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa berakhir di zona hijau. Indeks acuan saham Indonesia mampu keluar dari area negatif di detik-detik penutupan meski dari awal hingga pertengahan masih terpantau melemah.
IHSG Selasa, 2 April 2024, perdagangan sore berakhir di 7.236, menguat 31 poin atau setara 0,44 persen ketimbang pagi tadi di 7.204. Level tertinggi di 7.236 dan terendah di 7.153. Volume perdagangan hari ini tercatat 16,18 miliar lembar saham senilai Rp12 triliun. Sebanyak 284 saham menguat, 300 saham melemah, dan 201 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Selasa terlihat menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.950 per US$. Perlahan tapi pasti mata uang Gatuda kembali ke level Rp15.800 per US$.
|Baca juga: Kemenperin Dorong IKM Batik Rebut Potensi Pasar Jemaah Haji RI
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat di Rp15.897 per US$, merekah 2,50 poin atau setara 0,02 persen dengan year to date return 3,23 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.897 hingga Rp15.962 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.836 per US$.
Wall Street melemah
Di sisi lain, saham-saham Wall Street sebagian besar melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu menyusul data manufaktur AS yang menunjukkan peningkatan aktivitas dan tekanan harga.
Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi masih mengumpulkan sedikit keuntungan, naik 0,1 persen menjadi 16,396.83. Namun Dow Jones Industrial Average turun 0,6 persen menjadi 39.566,85, sedangkan S&P 500 berbasis luas merosot 0,2 persen menjadi 5.243,77.
Sementara itu, dolar AS menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan sektor manufaktur AS tumbuh pada Maret untuk pertama kalinya sejak September 2022. Sedangkan yen melemah di bawah 152 per dolar membuat para pedagang tetap waspada terhadap ancaman intervensi.
Sedangkan harga minyak mentah naik tipis sekitar satu persen pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan kontrak berjangka AS ditutup pada level tertinggi dalam lima bulan, di tengah ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi di AS dan Tiongkok akan meningkatkan permintaan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News