Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) batik untuk dapat merebut potensi pasar, khususnya pasar batik untuk kebutuhan jemaah haji.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan salah satu hal yang menjadi ciri khas dari jemaah haji asal Indonesia adalah penggunaan seragam batik yang bertujuan memudahkan mengenali grup rombongan keberangkatan.
“Tentunya, penggunaan seragam batik merupakan potensi pasar yang dapat dimaksimalkan oleh para pelaku IKM batik,” kata Reni Yanita dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 2 April 2024.
Selain itu, lanjut Reni, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia tentunya memiliki jumlah jemaah haji yang cukup banyak. Untuk musim haji 2024, data Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan, terdapat 241.000 orang jemaah haji 2024 dari Indonesia.
|Baca juga: Lippo Karawaci (LPKR) Catatkan Pendapatan Rp17 Triliun pada 2023
Pada musim haji tahun ini, Kemenag melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) menentukan motif batik haji jemaah Indonesia. Motif ini berasal dari pemenang lomba desain motif batik jemaah haji Indonesia yang diselenggarakan pada Agustus 2023, dan dimenangkan Sony Adi Nugroho dengan mengusung motif batik Sekar Arum Sari.
Motif kain batik tersebut didominasi warna ungu dengan ditambahkan gambar berbentuk siluet lambang burung Garuda. Batik ini nantinya diwajibkan untuk digunakan oleh para jemaah haji asal Indonesia melalui penyedia jasa layanan haji.
Adapun Hak Kekayaan Intelektual dari motif batik pemenang sepenuhnya menjadi milik Kemenag yang juga telah menunjuk 61 IKM batik untuk memproduksi kain batik tersebut melalui Keputusan Dirjen PHU.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News