1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan pertama April 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 1 – 5 April 2024

Pada akhir hari Kamis, 4 April 2024

Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.890 per dolar AS.

Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,67 persen.

DXY melemah ke level 104,12.

Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,309 persen.

|Baca juga: Jelang Libur Panjang Lebaran, IHSG dan Rupiah Sore Kompak Merekah!

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 5 April 2024

Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.890 per dolar AS.

Yield SBN 10 tahun stabil pada ​​6,67 persen.

Aliran Modal Asing (Minggu I April 2024)

|Baca juga: Bank Indonesia: Kebutuhan Penyaluran Kredit Baru, Meningkat

Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 4 April 2024 sebesar 73,92 bps (basis points), naik dibandingkan 29 Maret 2024 sebesar 72,22 bps.

Berdasar data transaksi 1-4 April 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp8,07 triliun terdiri dari jual neto Rp1,41 triliun di pasar SBN, jual neto Rp5,88 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 4 April 2024, nonresiden jual neto Rp34,75 triliun di pasar SBN, beli neto Rp23,95 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp19,05 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur BI dan Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 16 April 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pengguna Transportasi Umum Meningkat Pada Lebaran 2024
Next Post Manfaatkan Bunga Majemuk untuk Menumbuhkan Kekayaan

Member Login

or