1
1

Manfaatkan Bunga Majemuk untuk Menumbuhkan Kekayaan

CEO & President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Kebanyakan orang ingin aset/kekayaannya berkembang. Tidak sedikit yang ingin asetnya bertumbuh dengan cepat, hingga terkadang melupakan prinsip kehati-hatian dan bahkan semakin banyak yang akhirnya terjebak investasi bodong.  Di lain pihak,  ada juga yang membuat perencanaan untuk masing-masing tujuan keuangannya secara hati-hati dalam rangka mengembangkan kekayaanya.

Sebagai investor, sebaiknya kita tahu formula terbaik untuk mengembangkan kekayaan dengan benar. “Dalam membangun kekayaan, kita tidak hanya membutuhkan waktu, tetapi juga harus memanfaatkan kekuatan bunga majemuk (compound interest) atau bunga berbunga,” kata CEO & Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 16 April 2024.

Bunga majemuk merupakan salah satu faktor penting untuk mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang. Efek penggabungan (compounding) bunga (interest) untuk kembali diinvestasikan bersama nilai investasi awal akan membuat uang kita tumbuh secara eksponensial seiring berjalannya waktu.

 

Berikut tips dari Afifa:

Mulai sejak dini dan disiplin

Menumbuhkan kekayaan hampir sama halnya dengan menumbuhkan pohon, butuh waktu untuk menjadikannya besar. Waktu merupakan kunci utama untuk memaksimalkan manfaat bunga majemuk. Semakin panjang periode investasi kita, semakin besar pula potensi pertumbuhannya. “Oleh karena itu, saya selalu menyarankan investor untuk mulai berinvestasi sejak dini,” tuturnya.

Untuk menjadikan pohon tumbuh subur dan berbuah banyak, harus dilakukan penyiraman dan pemupukan secara rutin. Demikian pula halnya dalam investasi. Kita harus disiplin berinvestasi secara rutin, misalnya setiap bulan (jumlahnya relatif sesuai kapasitas kita), untuk mendapatkan manfaat pertumbuhan aset yang maksimal dari bunga majemuk.

 

Pilih produk keuangan yang tepat

Ada beberapa produk keuangan yang memberikan bunga majemuk. Di perbankan, ada deposito ARO (automatic roll over) plus bunga. Ini merupakan deposito berjangka yang nilai pokok dan bunganya akan diperpanjang secara otomatis saat jatuh tempo.

Di pasar modal, ada reksa dana dengan fitur Pembagian Hasil Investasi (PHI).  Reksa dana dengan fitur PHI membagikan sebagian keuntungannya kepada investor yang dapat langsung diinvestasikan kembali ke dalam unit penyertaan reksa dana. “Contohnya adalah reksa dana Manulife Pendapatan Bulanan II (MPB II) yang membagikan PHI setiap bulan bagi setiap investornya,” kata Afifa.

Dia menyarankan untuk mempertimbangkan untuk berinvestasi pada produk yang membagikan bunga/PHI setiap bulan. Sebab, semakin sering bunga/PHI digabungkan ke nilai investasi awal, semakin cepat pula kekayaan kita akan bertumbuh. Dalam jangka panjang, bunga majemuk akan membuat dana pokok investasi tumbuh secara eksponensial, bukan lagi linear.

Sebagai contoh, dana pokok sebesar Rp5 juta diinvestasikan selama 10 tahun dengan bunga empat persen yang dibayarkan per tahun. Dengan bunga linear, dana pokok tersebut akan berkembang menjadi Rp7 juta.

Dengan dana pokok dan durasi yang sama (Rp5 juta diinvestasikan selama 10 tahun), serta PHI empat persen per tahun yang dibagikan setiap bulan, dana pokok tersebut akan berkembang menjadi sekitar Rp7,5 juta jika menggunakan skema bunga majemuk.

“Potensi pertumbuhan eksponensial bunga majemuk bisa didapatkan oleh semua investor,” tutur Afifa. Kuncinya, investor harus mulai investasi sejak dini, disiplin berinvestasi secara rutin, memilih produk investasi yang benar, menginvestasikan kembali bunga atau PHI yang dibagikan (jangan tergiur untuk membelanjakannya), dan memiliki horizon investasi yang panjang.

Editor: S. Edi Santosa

 

Caption: CEO & Presiden Direktur MAMI, Afifa.

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Next Post 4 Rekomendasi Saham Berpotensi Cuan Usai Libur Panjang Lebaran

Member Login

or