Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membidik rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2025 atau pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran akan naik pada kisaran 40 persen.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan saat ini rencana tersebut masih dalam proses dan akan melewati beberapa tahap.
|Baca juga: Asuransi Jasindo Bukukan Laba Bersih Rp102,89 M
“Nanti kita ikuti prosesnya, siklusnya sudah jelas, ada penyusunan APBN itu dengan penyusunan KEM-PPKF, nanti ada RKP, nanti ada di DPR. Jadi nanti kita ikuti saja ya prosesnya,” ujar Febrio, saat ditemui media di Jakarta, Rabu, 24 April 2024.
Menaikkan rasio utang di 2025
Merujuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025, dalam rincian sasaran fiskal disebutkan bahwa pemerintah akan menaikkan rasio utang di 2025 di angka 39,77 persen sampai dengan 40,14 persen. Sedangkan pada APBN 2024, rasio utang ditargetkan hanya sebesar 38,26 persen.
Menurut catatan pemerintah, posisi utang pemerintah pada akhir Februari 2024 tercatat sebesar Rp8.253,09 triliun dengan rasio mencapai 39,06 persen terhadap PDB.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News