Media Asuransi, JAKARTA – Peran perempuan dalam industri perasuransian semakin meningkat. Mereka tidak hanya terlibat dalam berbagai bidang, tetapi juga mengambil peran penting dalam mengambil keputusan strategis dan memimpin tim. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Hukum dan Kepatuhan AIA, Rista Qatrini Manurung, kepada Media Asuransi beberapa waktu lalu.
“Saya melihat hal ini adalah sebagai indikasi positif dari kemajuan emansipasi di zaman ini, karena perempuan semakin diberdayakan dan diakui dalam dunia bisnis. Peran aktif perempuan dalam industri perasuransian tidak hanya mencerminkan inklusi gender yang lebih baik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap inovasi dan pertumbuhan industri secara keseluruhan.
Menurutnya, perkembangan dan pertumbuhan perempuan yang menjadi eksekutif di industri keuangan, termasuk di perasuransian, telah menunjukkan progres yang signifikan. Saat ini, semakin banyak perempuan yang berhasil menduduki jabatan strategis, termasuk sebagai direktur dan CEO perusahaan-perusahaan perasuransian terkemuka.
Rista menambahkan bahwa kondisi ini mencerminkan pergeseran paradigma positif dalam memandang peran dan kontribusi kaum perempuan dalam dunia bisnis. Keberhasilan mereka dalam mencapai posisi-posisi penting ini tidak hanya merupakan pencapaian pribadi, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi perempuan yang akan datang untuk mengejar aspirasi mereka dalam industri keuangan.
|Baca juga: Kiprah Perempuan di Asuransi Terus Berkembang
Rista mengatakan bahwa karier di industri perasuransian dinilai menjanjikan bagi perempuan. Industri ini menawarkan beragam peluang karier di berbagai bidang, termasuk manajemen risiko, penjualan dan pemasaran, aktuaria, klaim, manajemen keuangan, dan sebagai tenaga pemasar asuransi.
“Dengan semakin meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya inklusi gender di tempat kerja, banyak perusahaan perasuransian kini aktif mencari cara untuk mendukung dan memajukan karier perempuan dalam industri ini,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Rista, industri perasuransian juga menawarkan fleksibilitas dalam hal lokasi dan jadwal kerja jika berperan sebagai tenaga pemasar, sehingga dapat membantu perempuan dalam mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Dengan demikian, bagi perempuan yang berminat untuk membangun karier di industri keuangan yang dinamis dan berkembang pesat, industri perasuransian dapat menjadi pilihan yang menjanjikan.
Bagi Rista, Hari Kartini maupun International Women’s Day (Hari Perempuan), merupakan momen penting untuk menghargai perjuangan dan pencapaian kaum perempuan dalam meraih kesetaraan, keadilan, dan emansipasi.
Hari Kartini khususnya, lanjut Rista, mengingatkan kita mengenai perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di masa lampau. Sementara Hari Perempuan secara lebih luas memperkuat kesadaran akan pentingnya terus berjuang untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua individu, tanpa memandang gender.
Menurutnya, ini adalah saat untuk merayakan prestasi-peristiwa dalam sejarah perjuangan perempuan, serta merenungkan tantangan yang masih dihadapi dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai kesetaraan yang lebih besar di masa depan.
|Baca juga: Lamar Jadi ADK OJK, Rista Qatrini Manurung Ingin Pengawasan pada IKNB Diperkuat
“Dalam memperingati International Women’s Day tahun ini, kami menyelenggarakan AIA Vitality Women’s 10K bulan Maret di Solo. Acara yang diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta ini bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan perempuan serta merayakan inklusivitas di kancah olahraga,” ungkapnya.
Mengenai kesetaraan gender di dunia kerja, Rista mengatakan bahwa di tengah kemajuan dalam memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi kaum perempuan di dunia kerja, masih ada banyak tantangan yang harus diatasi. Meskipun ada kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan peningkatan kesadaran mengenai pentingnya inklusi, masih terdapat kesenjangan dalam hal kompensasi, promosi, dan kesempatan karier antara kaum perempuan dan laki-laki. “Diskriminasi gender, stereotip, dan kesulitan dalam mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi juga merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh banyak perempuan di tempat kerja,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Rista, hal ini menjadi perhatian bersama untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama dengan laki-laki dalam hal kesempatan, perlakuan, dan penghargaan di dunia kerja.
Perempuan yang aktif di kepengurusan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) ini memberikan contoh, AIA sangat mendukung inklusivitas yang juga sejalan dengan prinsip ESG AIA, khususnya terkait Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusivitas (Diversity, Equity, Inclusion). AIA memiliki 55 persen karyawan perempuan dan 218 orang diantaranya mempati posisi manajerial.
“Ini adalah bukti komitmen AIA untuk ciptakan tempat kerja bebas diskriminasi, yakni setiap orang memiliki ruang untuk berkembang dan mencapai target profesionalnya secara baik. Kami sangat mendukung perkembangan internal karyawan salah satunya melalui program pendampingan dan pelatihan hingga peluang kepemimpinan,” ungkapnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News