Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) mencatat telah menyalurkan pendanaan senilai Rp4,66 triliun terhadap 4,22 juta user hingga 29 April 2024.
Brand Manager Adakami Jonathan Kriss menyampaikan hal tersebut merupakan bentuk kontribusi AdaKami untuk membantu memenuhi kebutuhan pendanaan masyarakat. Ia menambahkan AdaKami terus berkomitmen untuk bisa membantu lebih banyak masyarakat dalam menggapai cita-citanya lewat penyediaan pendanaan yang berkualitas.
Kendati demikian, dia mengungkap, upaya tersebut seringkali menghadapi beragam tantangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencari celah dari masih rendahnya tingkat literasi keuangan dan digital masyarakat.
|Baca juga: Eagle High Plantation Diganjar Peringkat idA- dengan Prospek Stabil
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan, kepiawaian dalam menentukan keputusan atau pilihan yang bijak, khususnya finansial, menjadi modal penting untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Menurutnya, setiap keputusan finansial yang dibuat akan membawa dampak yang signifikan baik untuk pihak yang membuat keputusan, orang-orang di sekitarnya, bahkan dalam tataran yang lebih luas, bisa pula berdampak pada kondisi perekonomian suatu negara.
“Oleh karena itu, kita perlu bertindak cermat, hati-hati, dan bijaksana dalam mengelola keuangan dan memilah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan, serta bagaimana kita memenuhi keinginan tersebut,” ujar Bernardino, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 30 April 2024.
Di sisi lain, mengutip data dari situs Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) per Juli 2023, terdapat credit gap sebesar Rp1.650 triliun. Hal ini lantaran kebutuhan kredit tahunan yang mencapai Rp2.650 triliun, sementara industri jasa keuangan konvensional hanya mampu menopang Rp1.000 triliun.
“Kami hadir untuk berkontribusi memenuhi selisih antara kebutuhan dan ketersediaan pendanaan yang ada, khususnya di kalangan masyarakat unbanked dan underserved. Selain itu, kami juga memiliki fokus lain yang tidak kalah penting, yaitu kualitas pendanaan yang disalurkan,” pungkas Bernardino.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News