Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) membukukan laba bersih setelah pajak atau konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp544 miliar pada akhir Maret 2024 atau turun 32 persen yoy. Penurunan disebabkan kenaikan biaya sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang sedang dikerjakan.
Selain itu, penurunan dikarenakan lebih tingginya pencadangan kredit seiring pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan serta keputusan perseroan untuk menambah pencadangan kredit sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024.
Sementara itu, hingga akhir triwulan I/2024, Jenius dari BTPN mencatat pertumbuhan positif pada jumlah registered user sebesar 21 persen menjadi 5,5 juta dari 4,6 juta pada periode sebelumnya.
Total penyaluran kredit (Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius Visa, dan Paylater) menunjukkan peningkatan dari Rp1,2 triliun menjadi Rp2,8 triliun. Selain itu, dana pihak ketiga yang dikelola Jenius tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp26,7 triliun.
|Baca juga: Abdul Ghofar Diangkat Jadi Presiden Komisaris Tugu Insurance (TUGU)
Direktur Utama BTPN Henoch Munandar mengatakan BTPN akan terus mengedepankan solusi layanan keuangan berkelanjutan untuk semua segmen, yang didukung teknologi digital terdepan, seraya mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan di setiap langkah BTPN.
“Inisiatif ini merupakan cerminan dari nilai-nilai inti yang kami pegang teguh dalam setiap aspek profesional perseroan, termasuk integritas, berfokus pada nasabah, proaktif dan inovatif, kecepatan dan kualitas, serta sinergi,” ujar Henoch dalam keterangan resminya, Jumat, 3 Mei 2024.
Di sisi lain, dukungan bagi nasabah BTPN melalui program Daya kembali menjadi salah satu faktor penting di balik kinerja positif perseroan pada triwulan I/2024. Program Daya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nasabah di semua segmen melalui empat pilar utama.
“Sepanjang Januari hingga Maret 2024, jumlah penerima manfaat program ini menjangkau total 1,4 juta penerima manfaat, naik 40 persen yoy, melalui 2.765 aktivitas, naik 50 persen yoy,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News