Media Asuransi, GLOBAL – Prudential mencatat profit bisnis baru naik sebanyak 11 persen di kuartal I/2024. Ini merupakan indikasi positif bagi perusahaan yang menunjukkan kinerja yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak.
Data yang dirilis menunjukkan penjualan Annual Premium Equivalent (APE) naik tujuh persen year-on-year (YoY) menjadi US$1,6 miliar. Meski demikian, profit bisnis baru Prudential di kuartal pertama mencapai US$810 juta, tanpa memperhitungkan dampak ekonomi. Namun, ketika faktor ekonomi dipertimbangkan, profit bisnis baru stabil di US$726 juta.
Perkembangan tersebut terjadi meskipun Prudential menghadapi berbagai tantangan di berbagai pasar, termasuk di Hong Kong, CPL, dan Vietnam. Akan tetapi, penjualan total APE di Hong Kong mengalami pertumbuhan yang moderat sebesar satu persen YoY, menandakan pemulihan yang berkelanjutan sejak kuartal pertama 2023.
Fokus pada segmentasi pasar domestik dan pengunjung dari Tiongkok terbukti memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan dengan penjualan agen dan bancassurance tetap konsisten dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
|Baca juga: Nilai Transaksi Tokocrypto Melonjak 142% Jadi US$1,3 Miliar hingga Maret 2024
Tidak hanya itu, Prudential juga mencatat peningkatan margin bisnis baru mencapai 69 persen YoY, didukung oleh peningkatan signifikan dalam penjualan APE di bidang kesehatan dan perlindungan.
Meskipun demikian, tidak semua pasar memberikan hasil positif. CPL, perusahaan patungan Prudential di Tiongkok daratan, mengalami penurunan penjualan APE sebesar 17 persen YoY. Namun, upaya fokus pada optimalisasi produk membantu menjaga margin bisnis baru di level yang stabil.
Singapura menyaksikan pertumbuhan penjualan yang konsisten, dengan peningkatan APE sebesar dua persen YoY dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, di Malaysia, Prudential mencatat pertumbuhan APE yang mengesankan sebesar 29 persen YoY, didorong oleh penjualan bancassurance yang meningkat.
Di sisi lain, Indonesia mengalami penurunan penjualan APE sebesar 10 persen YoY, disebabkan oleh tindakan regulasi terkait produk terkait investasi. Meskipun demikian, pertumbuhan signifikan dalam penjualan bancassurance membantu meredakan penurunan tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News