1

Pembukaan Perdagangan: IHSG Ambruk, Kurs Rupiah Stabil

Ilustrasi. | Foto: Pexels

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terlihat bergerak di zona pelemahan dan posisinya masih cukup jauh ke level 7.000. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau stagnan ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp16.315 per US$.

IHSG Rabu, 12 Juni 2024, perdagangan pagi dibuka di 6.855 dan tak lama melemah ke 6.853. Posisi tertinggi di 6.866 dan terendah di 6.845. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,8 miliar lembar saham senilai Rp564 miliar. Sebanyak 140 saham menguat, 204 saham melemah, dan 166 saham tertekan.

Mengutip Investing, Rabu, 12 Juni 2024, perdagangan pagi dibuka stabil di Rp16.315 per US$ dan tak lama menguat ke Rp16.289 per US$. Level tertinggi nilai tukar rupiah berada di Rp16.315 per US$ dan terendah di Rp16.288 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.227 per US$.

Nasdaq dan S&P 500 kembali cetak rekor baru

Di sisi lain, indeks Nasdaq dan S&P 500 menguat ke rekor baru pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu terjadi menyusul lonjakan saham Apple setelah Wall Street menyambut baik rencana raksasa teknologi tersebut untuk menciptakan kecerdasan buatan.

|Baca juga: Sah! GOTO Dapat Restu Beli Kembali Saham dan Rombak Pengurus

Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi berakhir pada 17.343, naik 0,9 persen, rekor penutupan kedua berturut-turut. Indeks S&P 500 juga berakhir pada titik tertinggi sepanjang masa, naik 0,3 persen menjadi 5.375. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen menjadi 38.747,42.

Di sisi lain, euro turun ke level terendah dalam satu bulan pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan itu akibat kekhawatiran politik yang membebani karena investor mengalihkan fokus ke data inflasi AS dan perkiraan suku bunga Federal Reserve.

Sementara itu, dolar AS didukung oleh imbal hasil treasury yang lebih tinggi didukung oleh data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat lalu. Yang juga menjadi perhatian adalah pertemuan kebijakan Bank of Japan pada Jumat.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sah! GOTO Dapat Restu Beli Kembali Saham dan Rombak Pengurus
Next Post OYO Raih Lonjakan Rating Penilaian Pelanggan, Ini Pemicunya

Member Login

or