1
1

S&P Global Ratings Prediksi Asuransi Syariah di GCC Cuan Besar di 2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Laporan terbaru S&P Global Ratings menyebutkan setelah mencatatkan pertumbuhan signifikan pada 2022–2023, sektor asuransi syariah dan takaful di kawasan Gulf Cooperation Council (GCC) terus menikmati prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Hal itu terutama didorong oleh tingginya permintaan asuransi di Arab Saudi.

S&P menjelaskan meski prospek pertumbuhan positif, namun meningkatnya persaingan dan penurunan hasil investasi akibat penurunan suku bunga yang diperkirakan serta fluktuasi pasar modal dapat membebani pendapatan industri ini dalam 12-18 bulan ke depan.

|Baca juga: 40 Bank Gulung Tikar dan 3.800 Lembaga Keuangan di China di Ambang Kebangkrutan

|Baca juga: AASI Gelar Workshop untuk Tingkatkan Kompetensi Pengawas Syariah Industri Perasuransian

Laporan tersebut juga mencatat walau dampak perang Israel–Hamas diperkirakan terbatas di wilayah tertentu, namun risiko eskalasi regional kian meningkat.

“Meskipun ini bukan skenario utama kami, eskalasi regional dapat merusak sentimen bisnis di Timur Tengah, termasuk kawasan GCC, mengurangi prospek pertumbuhan, dan memperburuk portofolio investasi asuransi di GCC,” jelas S&P Global Ratings, dikutip dari Reinsurance News, Jumat, 16 Agustus 2024.

S&P memprediksi sektor asuransi syariah di GCC akan berkembang sekitar 15-20 persen pada 2024, dengan pendapatan melampaui US$20 miliar. Pasar di Arab Saudi diramal menjadi penggerak utama pertumbuhan, mengingat negara ini adalah pasar asuransi syariah terbesar di kawasan dan terus mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

|Baca juga: Laba Bersih Citi Indonesia Naik 14% Jadi Rp1,3 Triliun di Kuartal II/2024

|Baca juga: Allianz Edukasi Kaum Ibu di Acara ISR dan Literasi AAJI di Batam

Pada 2022–2023, pertumbuhan sektor ini cukup kuat, dengan peningkatan tahunan sebesar 20-25 persen, didorong oleh pasar Arab Saudi yang tumbuh sekitar 27 persen pada 2022 dan 23 persen lagi pada 2023. Berdasarkan hasil semester pertama 2024, diperkirakan laba bersih akan terus meningkat tahun ini, setelah asuransi syariah GCC mencatat rekor hasil pada 2023.

S&P melaporkan laba bersih sektor ini meningkat menjadi sekitar US$967 juta pada 2023 dari sekitar US$100 juta pada 2022, sebagian besar berkat perbaikan hasil underwriting dan kenaikan pendapatan investasi di Arab Saudi menjadi sekitar US$690 juta pada 2023 dari US$345 juta pada 2022.

Selain itu, pasar asuransi Saudi mengalami peningkatan signifikan dalam pendapatan premi dari lini kendaraan bermotor, dengan hasil underwriting 2023 yang mendapat keuntungan dari penyesuaian tarif di beberapa lini dan keputusan pihak berwenang untuk mengurangi jumlah kendaraan yang tidak diasuransikan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Nippon Life Panen Cuan Berkat Suku Bunga Naik dan Pasar yang Makin Variatif
Next Post Generali Indonesia dan Bank Victoria Luncurkan BeSMART Lite 

Member Login

or