1
1

Nippon Life Panen Cuan Berkat Suku Bunga Naik dan Pasar yang Makin Variatif

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Catatan dari CreditSights menyebutkan Nippon Life berpotensi meraih keuntungan dari kenaikan suku bunga domestik serta diversifikasi pasar yang lebih luas. Kondisi itu dapat meningkatkan kualitas kreditnya.

Hal ini berpotensi memperkecil selisih perdagangan obligasi dengan AIA, yang saat ini memiliki perbedaan 40 basis poin dalam penerbitan Tier 2 terbaru, meskipun AIA masih menunjukkan prospek pertumbuhan dan profitabilitas yang lebih kuat.

Dilansir dari Insurance Asia, Jumat, 16 Agustus 2024, total premi, termasuk pendapatan asuransi langsung dan reasuransi, meningkat menjadi US$14,07 miliar (¥2.070,2 miliar) pada kuartal pertama 2023, mencerminkan kenaikan 7,3 persen secara tahunan (YoY).

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan di Taiji Life dan Nippon Wealth Life. Laba inti melonjak 57,3 persen YoY menjadi US$1,22 miliar (¥179,5 miliar), terutama berkat peningkatan pendapatan dari bunga dan dividen serta pengurangan biaya lindung nilai valuta asing.

|Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia per Kuartal II/2024 Tetap Terkendali

Laba asuransi meningkat 9,4 persen YoY menjadi US$0,76 miliar (¥111,5 miliar), sementara laba investasi mengalami kenaikan signifikan sebesar 407,6 persen, mencapai US$0,45 miliar (¥66,5 miliar). Namun, angka kuartal ke kuartal menunjukkan beberapa tantangan, seperti penurunan premi dan pendapatan bunga, serta meningkatnya klaim.

Pendapatan dan laba untuk setahun penuh 2024 diproyeksikan menurun, mengindikasikan pertumbuhan YoY yang kuat mungkin tidak berkelanjutan.

Neraca Nippon Life tetap solid, dengan rasio margin solvabilitas terkonsolidasi (SMR) sebesar 1.004,1 persen di akhir kuartal I/2024, sedikit turun dari 1.025,7 persen pada tahun fiskal sebelumnya akibat peningkatan goodwill dan risiko investasi dari anak perusahaan.

|Baca juga: Industri Kripto Indonesia Bidik Transaksi Rp1.000 Triliun di 2028

Rasio Solvabilitas Ekonomi (ESR) tetap stabil di 223 persen, sedikit turun dari 224 persen pada Maret 2024. Peningkatan empat poin persentase dalam ESR, yang didorong oleh nilai bisnis baru dan penerbitan obligasi, diimbangi oleh perubahan asumsi ekonomi dan fluktuasi investasi.

Secara keseluruhan, kinerja kuartal I/2024 menunjukkan pertumbuhan moderat dalam premi dan hasil investasi yang kuat. Meskipun ada peningkatan signifikan dalam laba bersih dan laba inti berkat hasil investasi, namun keuntungan ini diperkirakan stabil seiring berjalannya tahun.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Industri Asuransi Sri Lanka Siap ‘Tancap Gas’ Seiring Pemulihan Ekonomi
Next Post S&P Global Ratings Prediksi Asuransi Syariah di GCC Cuan Besar di 2024

Member Login

or