Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menyarankan investor dapat melakukan aksi buy pada saham big cap dengan valuasi undervalued.
Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi SUN. “Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 20 Agustus 2024.
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +2,41% ke level 7.432,09 dipicu oleh mayoritas saham big caps dan sektoral yang menguat. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp2,94 triliun.
|Baca juga: Wall Street Menguat, Dolar AS Melempem
Dari sisi saham, top leaders pendorong IHSG yakni DSSA (+27,29%), BBRI (+3,43%) dan BMRI (+3,28%). Dari sentimen domestik, rilis data neraca perdagangan pada bulan Juli 2024 sebesar US$470 juta. Ekspor Indonesia pada bulan Juli 2024 naik sebesar 6,46% YoY. Lebih besar dari bulan sebelumnya dan konsensus pasar sebesar 1,19% YoY & 3,85% YoY.
Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas, di tengah kenaikan ekspor ke China, AS, Jepang dan negara ASEAN. Komoditas dengan peningkatan terbesar pada bijih logam, terak, dan abu sebesar US$691,2 juta 3.973,44%.
Di sisi lain, kembalinya aliran dana asing ke pasar modal domestik turut menopang penguatan Rupiah ke level Rp15.685/US$ pada akhir pekan atau terapresiasi 235 poin.
Dari China, rilis data penjualan eceran pada bulan Juli 2024 yang tumbuh sebesar 2,7% YoY lebih besar dari perkiraan pasar 2,6% YoY dan bulan sebelumnya sebesar 2,0% YoY. Hal ini didorong oleh pertumbuhan penjualan minuman, barang olahraga dan rekreasi, peralatan komunikasi dan minyak bumi. Kemudian, produksi industri China mengalami perlambatan menjadi 5,1%. Hal ini dikarenakan perlambatan aktivitas manufaktur dan utilitas.
|Baca juga: Mau Belanja Saham? Coba Cek 4 Saham Pilihan MNC Sekuritas Berikut Ini
Dari AS, rilis data penjualan eceran pada bulan Juli 2024 yang meningkat 2,7% YoY dan 1,0 MoM. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan kendaraan bermotor dan suku cadang, penjualan di toko elektronik dan peralatan.
Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik +0,31 ke level 10.384,47. Yield SBN tenor 10-tahun dan yield obligasi AS tenor 10-tahun kompak bergerak bullish yakni turun -6,20bps ke level 6,71% dari 6,77% dan turun -5,70bps ke level 3,88% dari 3,94%.
Sentimen dari AS yakni rilis tingkat inflasi AS pada bulan Juli 2024 terus melambat menjadi 2,9% YoY dari sebelumnya di level 3% YoY. Inflasi mereda untuk tempat tinggal, transportasi, pakaian dan kendaraan baru. Kemudian, inflasi harga produsen turut melambat menjadi 0,1% MoM.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News