1
1

Gempa Megathrust Hantui Indonesia, Bos Maipark Bilang Begini Dampaknya ke Industri Asuransi

Perusahaan reasuransi PT Reasuransi Maipark Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Baru-baru ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi gempa Megathrust yang juga berpotensi memicu tsunami di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark Indonesia) Kocu Andre Hutagalung mengatakan potensi gempa dan tsunami tersebut memang nyata, terutama yang bersumber dari zona subduksi di wilayah barat dan selatan Indonesia.

|Baca: Industri Asuransi Tertinggal dalam Adopsi Kecerdasan Buatan Generatif

“(Di zona tersebut) ada beberapa segmen yang telah cukup lama jumlah kejadian gempanya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bagian lain. Segmen ini dinamakan Seismic Gap,” jelas Kocu, kepada Media Asuransi, Selasa, 20 Agustus 2024.

Terkait dampaknya terhadap klaim asuransi, Kocu menyatakan, klaim hanya akan signifikan jika gempa dan tsunami terjadi di daerah ekonomi tinggi, seperti perkotaan atau kawasan industri. “Sebagian besar daerah yang berpotensi terdampak adalah wilayah dengan serapan asuransi yang masih rendah,” ungkapnya.

|Baca juga: Reshuffle Kabinet, Jokowi Lantik Bahlil dan Rosan Jadi Menteri Baru di Sisa Masa Jabatan

|Baca juga: Mengenal Bahlil Lahadalia, dari Supir Angkot hingga Jadi Menteri ESDM

Untuk wilayah dengan kepentingan ekonomi tinggi, Kocu mengatakan, kesiapan perusahaan dalam menghadapi klaim besar sangat bergantung pada kecukupan proteksi katastropik yang dimiliki.

“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menetapkan batasan minimal yang sesuai dengan Periode Ulang 250 tahun, dan beberapa perusahaan bahkan memiliki proteksi yang lebih tinggi,” tambahnya.

Meskipun Indonesia telah beberapa kali mengalami bencana alam besar, Kocu menekankan peningkatan jumlah pertanggungan asuransi bencana masih belum mencapai tingkat yang diharapkan. Kendala utamanya adalah premi penutupan asuransi bencana alam yang relatif mahal.

|Baca juga: Profil Rosan Roeslani, dari Pengusaha hingga Jadi Menteri Investasi/Kepala BKPM

|Baca juga: Sosok Supratman Andi Agtas, Menkumham Baru Pengganti Yasonna Laoly

“Di sini peran industri dan negara harus bekerja sama mencari jalan keluar,” ujar Kocu.

Sebagai perusahaan reasuransi khusus bencana alam, lanjutnya, Maipark telah menerapkan standar manajemen risiko yang tinggi untuk menghadapi skenario terburuk dengan Reinsurance Security Quality Index Maipark yang lebih dari 95 persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Investor Dapat Lakukan Aksi Buy pada Saham Big Cap Undervalued
Next Post Market Brief: Indeks S&P 500 dan Nasdaq Sumringah 8 Hari Berturut-turut

Member Login

or