1
1

Tren Kenaikan Tarif Asuransi Global Berakhir?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Marsh Global Insurance Market Index mencatat untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir, tarif asuransi komersial global flat pada kuartal II/2024. Tarif premi komposit tidak menunjukkan adanya kenaikan sebagaimana terjadi pada periode 27 kuartal terakhir. Bahkan, tarif premi komposit tercatat turun atau moderat di setiap kawasan kecuali di kawasan India, Timur Tengah, dan Afrika (IMEA).

Tarif rata-rata turun lima persen di Kanada dan Pasifik, sedangkan di Inggris dan Asia turun tiga persen. Sebaliknya, tarif masih naik satu persen di AS dan Eropa, serta empat persen di Amerika Latin, Karibia, dan kawasan IMEA.

Pada laporan kuartal I/2024, tren tarif asuransi global telah menunjukkan pergerakan moderat dengan sebagian besar kawasan mengalami sedikit penurunan. Faktor pendorongnya adalah menguatnya tren penurunan lini keuangan & profesional dan siber, serta meningkatnya persaingan antarperusahaan asuransi di pasar properti global.

Di Asia, tarif asuransi tercatat turun tiga persen pada kuartal II/2024 atau melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak kuartal I/2024 yang minus dua 2 persen. Pada kuartal II/2023 hingga kuartal IV/2024, tarif asuransi di Asia tercatat moderat di level nol persen.

Dikutip dari laporan Global Insurance Market Index Kuartal II/2024 yang dirilis oleh Marsh McLennan, tarif asuransi properti secara global tercatat flat, turun, atau moderat di setiap kawasan kecuali IMEA. Baik perusahaan asuransi maupun tertanggung sama-sama memperhatikan musim badai Atlantik yang diprediksi akan menghasilkan ekskalasi peristiwa badai.

Sementara itu, tarif asuransi kecelakaan tercatat meningkat secara global, tetapi di kawasan Kanada dan Asia mengalami penurunan, sedangkan di kawasan Inggris dan IMEA tetap flat. Di lini asuransi keuangan dan profesional, tarif preminya tercatat turun sebesar lima persen secara global. Di AS, Inggris, Kanada, dan Eropa, laju penurunan tercatat melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Pada lini asuransi siber, tarif premi tercatat turun sebesar enam persen dengan penurunan terlihat di setiap kawasan. Perusahaan asuransi terus berfokus pada kontrol keamanan siber yang lazimnya meningkat setiap tahunnya.

Presiden Marsh Specialty, Pat Donnelly, mengatakan bahwa stabilitas tarif global pada kuartal II/2024 merupakan perkembangan positif bagi klien yang menawarkan peluang untuk membantu mereka mengatasi kompleksitas dan membuat keputusan pembiayaan risiko.

“Karena masih ada kenaikan tarif di beberapa lini, kami melihat peluang signifikan untuk membantu klien menavigasi kompleksitas yang mereka hadapi hari ini dan mendukung keputusan pembiayaan risiko mereka,” katanya.

Di pihak lain, seorang ahli iklim yang berafiliasi dengan perusahaan reasuransi Munich Re, Ernst Rauch, memperkirakan perubahan iklim yang memicu terjadinya cuaca ekstrim berpotensi menyebabkan kenaikan tarif premi asuransi.

Menurutnya, bila terjadi banyak orang yang terkena dampak kerugian bencana, perusahaan asuransi perlu meneruskan risiko dan meningkatkan tarif preminya. Dengan beberapa kejadian ekstrim yang terlalu mahal, perusahaan asuransi akan melimpahkan sebagian risikonya kepada perusahaan reasuransi.

“Jumlah kerusakan yang diasuransikan akibat bencana alam sekarang ini mencapai sekitar US$100 miliar di seluruh dunia. Sebanyak 80 persen hingga 90 persen dari kerusakan ini terkait dengan cuaca,” jelas dia.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pendapatan Premi Perusahaan Asuransi China Naik 4,9% di Semester I/2024
Next Post Geger Kasus Suap di BEI, Bos Bursa Buka Suara

Member Login

or