Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan jawaban pemerintah atas pandangan umum fraksi-fraksi DPR mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2025 serta Nota Keuangannya dalam rapat paripurna DPR RI di Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Menkeu menyampaikan, arsitektur RAPBN 2025 dirancang untuk merespons kondisi perekonomian yang selalu dinamis dan juga mendukung agenda pembangunan.
“APBN 2025 bertujuan untuk terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, mewujudkan kesejahteraan, dan mendorong pemerataan sesuai Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Sri Mulyani, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 28 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, RAPBN 2025 memiliki nilai yang sangat strategis yakni sebagai sebuah instrumen agar proses transisi berjalan efektif dengan tetap menjaga APBN agar tetap kredibel dan sustainable.
“Rancangan APBN 2025 dibuat fleksibel untuk menghormati pemerintahan baru yang terpilih dan menyediakan ruang fiskal yang cukup untuk mengantisipasi ketidakpastian, baik yang berasal dari global maupun dari dalam negeri,” kata Menkeu.
|Baca juga: KPK Langsung Tahan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Jasindo
|Baca juga: Geger Kasus Suap di BEI, Bos Bursa Buka Suara
Pemerintah menyadari perekonomian global saat ini masih terus dibayangi ketidakpastian yang tinggi. Risiko dan ketidakpastian tersebut berasal dari suku bunga yang masih tinggi, meningkatnya konflik geopolitik, ketegangan perdagangan yang makin meningkat, serta risiko struktural seperti perubahan iklim, digitalisasi, dan penuaan populasi.
Situasi perekonomian global yang bergerak sangat dinamis di saat pembahasan RAPBN 2025 tersebut perlu direspons secara cermat dan tepat. “Untuk itu, dukungan dari seluruh stakeholder dan dari Bapak dan Ibu sekalian anggota Dewan yang terhormat menjadi sangat penting,” ujarnya.
Dengan mencermati dinamika perekonomian terkini dan prospek ke depan, pengelolaan APBN 2025 akan terus menghadapi tantangan yang kompleks dan tidak mudah. Oleh karena itu, APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan.
“RAPBN 2025 sebagai instrumen fiskal terus akan menjadi instrumen untuk menjaga masyarakat dan perekonomian dari berbagai gejolak dan shock atau shock absorber,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News