Media Asuransi, GLOBAL – Dolar Amerika Serikat (US$) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Akan tetapi masih dalam jarak dekat dengan level tertingginya dalam hampir dua minggu karena fokus investor beralih ke laporan pekerjaan AS yang akan dirilis pada akhir minggu ini.
Mengutip The Business Times, Selasa, 3 September 2024, indeks dolar terhadap enam mata uang utama melemah 0,10 persen menjadi 101,65, setelah mencapai 101,79, level yang tidak terlihat sejak 20 Agustus.
Indeks dolar merosot hingga 100,51 minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Juli 2023 setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengirim pesan kuat bahwa kampanye pelonggaran akan dimulai pada pertemuan kebijakan mendatang. Sedangkan euro menguat 0,2 persen menjadi US$1,1068, setelah mencapai US$1,1043, level terendah sejak 19 Agustus.
Minyak naik tipis
Di sisi lain, harga minyak naik tipis pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), memulihkan beberapa kerugian dari akhir minggu lalu. Hal itu karena ekspor minyak Libya tetap terhenti dan kekhawatiran tentang produksi OPEC+ yang lebih tinggi dari Oktober mereda.
|Baca juga: FWD Insurance Wujudkan Kepedulian Lingkungan dan Sosial via Program Volunteering Month
Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 49 sen atau 0,7 persen menjadi US$74,04 pada pukul 19.24 GMT. Minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 59 sen atau 0,8 persen pada US$77,52 per barel. Volume perdagangan ringan karena Senin menandai hari libur umum di AS.
Emas global datar
Sedangkan harga emas global datar pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), usai turun satu persen pada sesi sebelumnya. Situasi itu dengan data inflasi AS menunjukkan Federal Reserve lebih mungkin melakukan pemotongan suku bunga yang lebih kecil dari yang diharapkan bulan ini.
Harga emas spot datar pada US$2.502,89 per ons, pada pukul 00.15 GMT setelah mencapai level terendah sesi di US$2.494,15 pada Jumat lalu. Namun, emas batangan mencatat kenaikan bulanan pada Agustus. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi US$2.535,00.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News