1
1

Legislator Minta Pemerintah Cepat Hentikan Badai PHK

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah cepat dalam menangani masalah badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terus meningkat di Indonesia. Pemerintah harus lebih proaktif dalam mencari solusi atas krisis ini.

“Pemerintah jangan tenang-tenang saja, seolah tidak ada masalah. Salah satu faktor yang menyebabkan tumbangnya industri tekstil dan garmen dalam negeri adalah tidak kuat bersaing dengan barang impor China. Impor barang dari China harus diawasi dan diperketat,” ujar Netty, dalam keterangan resminya, Jumat, 6 September 2024.

|Baca juga: Persembahan Spesial Asuransi Astra di Hari Pelanggan Nasional

Netty menjelaskan industri tekstil, garmen, dan alas kaki menjadi sektor yang paling terdampak oleh PHK. Selain persaingan yang ketat dengan produk impor dari China, penurunan permintaan dalam negeri turut memengaruhi turunnya produksi selama tiga tahun terakhir.

Legislator asal Jawa Barat VIII ini menekankan pentingnya pemerintah untuk memperbaiki regulasi agar produsen lokal bisa bersaing lebih baik. Ia mengungkapkan produk dari China seringkali lebih murah karena adanya subsidi dan kemudahan regulasi dari Pemerintah China.

“Artinya ada regulasi yang menguntungkan (dari Pemerintah China). Selain itu, patut ditengarai adanya praktik jual dan impor ilegal yang masuk ke Indonesia. Kita harus cek bagaimana regulasi di Indonesia,” tegas Netty.

Tingkatkan pengawasan

Ia meminta agar pemerintah segera menyelidiki dan meningkatkan pengawasan terhadap produk impor, serta memberantas praktik impor ilegal. “Jika kondisi ini dibiarkan, tentunya akan semakin banyak industri dalam negeri yang tumbang dan mem-PHK karyawannya,” ucapnya.

Netty menyoroti dampak jangka panjang dari badai PHK ini, yang menurutnya dapat merusak masa depan bangsa. Tingginya angka pengangguran, kata dia, bisa berujung pada krisis sosial dan ekonomi yang lebih besar. “Banyaknya PHK akan melahirkan generasi cemas, alih-alih generasi emas,” ucapnya.

Sebagai langkah solusi, Netty meminta pemerintah untuk membuat kebijakan yang tidak hanya mendorong job fair, tetapi juga fokus pada penyehatan perusahaan.

“Program job fair memang menarik antusiasme masyarakat, tapi tidak menyelesaikan masalah industri yang tumbang dan gulung tikar. Pemerintah harus fokus mengatasi masalah pada upaya perbaikan dan penyehatan perusahaan,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bersih Cathay Life Capai US$1,46 Miliar di Semester I/2024
Next Post Singlife Luncurkan Produk Asuransi Jiwa Tanpa Komitmen Premi Seumur Hidup, Minat?

Member Login

or