1
1

PT Timah (TINS) Raih Peringkat idA dengan Prospek Stabil dari Pefindo

PT Timah Tbk merupakan produsen dan eksportir logam timah di Indonesia. | Foto: timah.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA dengan prospek stabil kepada PT Timah Tbk (TINS). Pefindo juga menegaskan peringkat idA atas MTN I TINS Tahun 2022.

“Peringkat mencerminkan posisi pasar TINS yang sangat kuat, kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal, dan kemungkinan yang kuat akan adanya dukungan dari pemegang saham,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 10 September 2024.

|Baca juga: Perkuat Pasar Global, PT Timah Gandeng Perusahaan Tambang China

Peringkat dibatasi oleh kebijakan keuangan yang moderat, eksposur terhadap risiko penambangan timah ilegal dan volatilitas harga timah. Peringkat dapat dinaikkan jika TINS menunjukkan peningkatan kinerja yang intensif secara berkelanjutan dengan meningkatkan produktivitasnya, melakukan efisiensi biaya, dan menghasilkan EBITDA yang kuat yang juga didorong oleh keberlanjutan tata kelola yang baik dalam industri timah di Indonesia.

Peringkat dapat diturunkan jika TINS menanggung utang yang jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih baik dan jika fluktuasi harga timah global secara signifikan mengganggu pendapatan dan profitabilitasnya.

|Baca juga: Ini Catatan Pefindo terkait Kinerja dan Kasus Korupsi PT Timah (TINS)

Menurut Pefindo, risiko sosial yang merugikan dari kegiatan penambangan ilegal dalam skala besar juga berpotensi mengganggu kinerja, arus kas, dan profil kredit Perusahaan.

Didirikan pada bulan Agustus 1976, TINS adalah perusahaan tambang timah terintegrasi di Indonesia yang berfokus dalam memproduksi timah ingot. Wilayah operasi utama Perusahaan berada di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Per 30 Juni 2024, saham kelas A Perusahaan dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan saham kelas B Perusahaan dimiliki oleh PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (65,0%) dan publik (35,0%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wall Street Menghijau, Dolar AS Perkasa
Next Post 6 Saham Wajib Dipantau Hari Ini untuk Jemput Rezeki

Member Login

or