1
1

Ini Catatan Pefindo terkait Kinerja dan Kasus Korupsi PT Timah (TINS)

PT Timah Tbk merupakan produsen dan eksportir logam timah di Indonesia. | Foto: timah.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat idA untuk PT Timah Tbk (TINS) dengan prospek stabil. Pefindo juga mempertahankan peringkat idA untuk Obligasi Berkelanjutan I dan MTN I serta peringkat idA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I yang diterbitkan TINS.

“Meskipun kinerja keuangan TINS mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2023 (FY2023) ditambah dengan kasus penambangan ilegal yang terjadi saat ini, Pefindo telah mengantisipasi kondisi tersebut dalam pemeringkatan yang kami lakukan pada bulan September 2023,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 18 April 2024.

Menurut Pefindo, TINS terpapar risiko praktik penambangan ilegal di wilayah Izin Usaha Pertambangannya (IUP) yang dapat menurunkan pasokan bijih timah untuk produksi smelter Perusahaan.

|Baca juga: Dari Merugi, Akhirnya PT Timah Catatkan Laba Bersih Kuartal I/2021 Sebesar Rp10,34 M

Rasio utang terhadap EBITDA TINS melemah menjadi 8,4x pada FY2023 karena penurunan EBITDA sebesar 80% secara year-on-year (YoY) akibat penurunan produksi yang disebabkan oleh penambangan ilegal. Namun kami memandang kondisi ini hanya bersifat sementara, dan kami memproyeksikan rasio utang terhadap EBITDA TINS akan pulih menjadi sekitar 4,8x pada tahun 2024-2026 seiring dengan peningkatan produksi akibat inisiatif perbaikan tata kelola industri pertambangan timah.

Peringkat Perusahaan mencerminkan posisi pasar TINS yang kuat, kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal, dan dukungan yang kuat dari pemegang saham. Peringkat dibatasi oleh kondisi keuangan yang moderat, eksposur terhadap risiko penambangan timah ilegal, dan eksposur Perusahaan terhadap volatilitas harga timah.

Peringkat dapat dinaikkan jika TINS secara intensif menurunkan utangnya hingga tingkat yang konservatif dengan melakukan efisiensi biaya dan menghasilkan EBITDA yang kuat serta memperkuat hilirisasi bisnis secara berkelanjutan.

Peringkat dapat diturunkan jika terdapat penambahan utang lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasikan dengan peningkatan kinerja bisnis, atau jika kinerja keuangan TINS memburuk secara signifikan di bawah perkiraan, atau jika fluktuasi harga timah global secara signifikan melemahkan pendapatan dan profitabilitas TINS.

Didirikan pada bulan Agustus 1976, TINS adalah perusahaan tambang timah terintegrasi di Indonesia yang berfokus dalam memproduksi timah ingot. Wilayah operasi utama Perusahaan berada di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Per 31 Desember 2023, saham kelas A Perusahaan dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan saham kelas B Perusahaan dimiliki oleh PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (65,0%) dan masyarakat (35,0%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post WTW: Ada Perbedaan Besar dalam Pilihan Klien di Pasar Asuransi Energi
Next Post Allianz Indonesia Maksimalkan Peluang Green Jobs di Masa Depan Lewat Social Impact Fund – Ecoleap ”Green Career for Youth”

Member Login

or