1
1

CEO Asuransi Ramal Butuh 5 Tahun untuk Dapatkan Cuan dari Investasi AI

Ilustrasi. | Foto: infokomputer.grid.id

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan KPMG mengungkapkan lebih dari setengah CEO di industri asuransi, tepatnya 58 persen, memperkirakan generative Artificial Intelligence (AI) akan memberikan imbal hasil investasi dalam waktu tiga hingga lima tahun.

“Meskipun demikian, lebih dari setengah organisasi, yaitu 57 persen, menganggap AI sebagai teknologi penting untuk mencapai tujuan mereka dalam tiga tahun ke depan,” ujar laporan KPMG tentang pengembangan AI di sektor asuransi, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 2 Oktober 2024.

|Baca juga: Perubahan Iklim Bikin ‘Kantong Jebol’, Perusahaan Reasuransi Makin Hati-hati!

Baca juga: 70% Warga Singapura Kesulitan Capai Kesejahteraan Keuangan, Ternyata Ini Biang Keroknya!

Dalam dua tahun terakhir, minat terhadap teknologi seperti model bahasa besar dan pemrosesan bahasa alami berbasis AI telah meningkat pesat, berkat aplikasi dan manfaatnya yang luas.

Teknologi ini memungkinkan organisasi meningkatkan layanan pelanggan melalui pengenalan suara untuk verifikasi identitas, chatbot untuk memberikan respons cepat, serta analisis sentimen untuk membantu agen layanan pelanggan memberikan solusi yang lebih personal.

Namun, meski lebih dari sepertiga (34 persen) pimpinan mendukung dan mendanai adopsi AI dan otomatisasi, implementasinya masih terhambat. Sebanyak 23 persen menyatakan meskipun ada visi strategis, namun kurangnya dukungan dari eksekutif atau persetujuan investasi menghambat kemajuan.

|Baca juga: AI Jadi ‘Musuh dalam Selimut’ bagi Perusahaan Kesehatan Digital! Kok Bisa?

|Baca juga: Survei: Generasi Z dan Milenial Bidik Pensiun di Usia 60 Tahun

Sekitar 30 persen dari pemimpin industri mengaku bersikap proaktif dan terus mengembangkan strategi mereka. Namun, efektivitas teknologi ini sangat bergantung pada kualitas data pelatihan, yang harus akurat dan mengalir dengan lancar di seluruh proses dan sistem.

Menurut KPMG, banyak perusahaan asuransi telah mulai mengintegrasikan AI ke dalam area spesifik seperti model aktuaria atau penetapan harga, dan pengalaman mereka dengan kualitas data dapat mendukung adopsi AI yang lebih luas.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Plt Direktur Utama PT BNI Life Insurance Neny Asriany: BNI Life Mengedepankan Transformasi Untuk Tumbuh Berkelanjutan
Next Post Permintaan Asuransi Siber Meledak di Asia Pasifik, Ternyata Ini Pemicunya!

Member Login

or