1
1

Penerapan IFRS 17 Dorong Asuransi Korea Beralih ke Produk Berisiko Rendah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Kebijakan akuntansi baru, IFRS 17 dan IFRS 9, mendorong perusahaan asuransi di Korea untuk menghadapi risiko suku bunga dan kecukupan modal. Namun, S&P Global Ratings menyatakan penurunan suku bunga semakin memperparah situasi ini.

Asuransi dengan kewajiban jangka panjang akan tertekan oleh penurunan suku bunga, terutama bagi asuransi jiwa yang menawarkan polis dengan jaminan suku bunga tetap. Ini berpotensi memperbesar kesenjangan antara aset dan kewajiban.

|Baca juga: Kebijakan The Fed akan Beri Sentimen Positif ke Pasar Modal Indonesia

|Baca juga: Baru 11,4% Rencana Pembayaran Klaim AJB Bumiputera yang Terwujud

IFRS 17 mewajibkan penilaian kewajiban asuransi berdasarkan suku bunga pasar, yang memperlihatkan lebih jelas sensitivitas modal terhadap pergerakan suku bunga. Ini menjadi tantangan besar bagi asuransi jiwa di Korea.

Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan asuransi mulai berinvestasi pada obligasi jangka panjang dan mengalihkan penawaran produk ke yang lebih rendah risiko suku bunga. “Langkah ini membantu meredam tekanan modal,” ujar S&P, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 4 Oktober 2024.

Meski demikian, penurunan suku bunga oleh regulator keuangan Korea diperkirakan menambah beban. Rencana perpanjangan titik likuiditas terakhir hingga 30 tahun pada 2025 juga akan memperketat kurva suku bunga.

|Baca juga: Prudential Indonesia Gelar Literasi Keuangan Inklusif bagi Komunitas Disabilitas

|Baca juga: BNI Sekuritas Jadi Lead Transaction Advisor dalam Kemitraan Strategis Jasamarga Transjawa Tol

S&P menyoroti beberapa perusahaan asuransi, seperti Hanwha Life dan Hyundai Marine, masih menghadapi tantangan kecukupan modal, terutama dengan penurunan suku bunga pemerintah Korea 100 basis poin.

|Baca juga: Deretan Pemenang Best Sharia General Insurance, UUS, hingga Life di Ajang Insurance Award 2024

|Baca juga: Ini Sejumlah Pemenang Best Reinsurance hingga Special Award Reinsurance di Ajang Insurance Award 2024

Sementara itu, Samsung Fire & Marine dinilai berada dalam posisi kuat berkat manajemen aset yang baik, yang diprediksi mampu menjaga kekuatan modal dalam dua tahun ke depan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post GoPay Perkenalkan Fitur Split Bill Berbasis AI di Aplikasinya
Next Post BNI Sekuritas Jadi Lead Transaction Advisor di Kemitraan JTT

Member Login

or