1
1

Peringkat Obligasi Kapuas Prima Coal (ZINC) Ditegaskan idCCC

PT Kapuas Prima Coal adalah perseroan yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang pertambangan. | Foto: kapuasprima.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idCCC atas Obligasi I/2018 yang diterbitkan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).

Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan kembali peringkat idSD untuk peringkat korporasi ZINC.

“Peringkat perusahaan mencerminkan kondisi keuangan ZINC yang sangat lemah, paparan terhadap larangan ekspor konsentrat mineral di tengah pembangunan pabrik peleburan yang berkepanjangan, dan paparan terhadap fluktuasi harga komoditas,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 11 Oktober 2024.

|Baca juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) Lakukan Pembayaran Amortisasi Obligasi Rp1,67 Miliar

Risiko-risiko tersebut sebagian dimitigasi oleh cadangan dan sumber daya ZINC yang memadai. Perusahaan sedang dalam proses merestrukturisasi pinjaman bank, sementara pada Februari 2024, ZINC telah terlebih dahulu merestrukturisasi obligasi untuk dilunasi melalui angsuran pokok secara bulanan dan angsuran bunga secara triwulanan hingga Agustus 2025.

Kapasitas pembayaran utang Perusahaan sangat rentan terhadap keterbatasan untuk mengekspor produk konsentratnya, yang berdampak buruk pada pendapatan dan arus kasnya, karena relaksasi untuk ijin ekspor Perusahaan akan berakhir pada bulan Desember 2024.

|Baca juga: Dirut Kapuas Prima Coal (ZINC) Buka-Bukaan Penyebab Gagal Bayar Bunga Obligasi

Pefindo dapat meninjau kembali peringkat Perusahaan jika ZINC berhasil menyelesaikan permasalahan terkait kewajiban keuangan Perusahaan kepada krediturnya.

ZINC bergerak pada bidang usaha eksplorasi dan produksi atas metal industri: seng (Zn), timbal (Pb), perak (Ag), dan juga bijih besi (Fe).

Saat ini ZINC mengoperasikan tiga blok tambang bawah tanah dengan nama Gossan, Karim, dan Ruwai di Lamandau, Kalimantan Tengah. Terdaftar sebagai perusahaan terbuka pada tahun 2017, pemegang saham ZINC per 30 Juni 2024 adalah Sim Anthony (14,42%), Kioe Nata (12,33%), Budimulio Utomo (10,15%), PT Sarana Inti Selaras (9,78%), Haroen Soedjatmiko (9,57%), William (9,16%), dan publik (34,59%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BSI (BRIS) Klaim Berkomitmen Berikan Kebermanfaatan untuk Umat, Caranya?
Next Post Keamanan Cyber dan Data Jadi Risiko Nomor 1 di Sektor Teknologi, Media, dan Telekomunikasi

Member Login

or