Media Asuransi, GLOBAL – Pemerintah Singapura mencatat premi reasuransi Singapura tumbuh 31% tahun-ke-tahun menjadi USS$27,6 miliar pada tahun 2023, atau setara dengan sekitar 21% pasar reasuransi Asia. Hal ini mencerminkan kekuatan industri asuransi Singapura dan posisi negara tersebut sebagai pusat asuransi dan reasuransi.
Informasi tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Industri, serta Ketua Otoritas Moneter Singapura (MAS), Gan Kim Yong, saat menyampaikan pidato utama di Konferensi Reasuransi Internasional Singapura (SIRC) ke-20.
|Baca juga: Perketat Pengawasan, Regulator Singapura Pelototi Perusahaan Asuransi
Terkait dengan peran reasuransi dalam transisi energi, Gan mencatat MAS sedang mempelajari cara-cara untuk mendukung pertumbuhan asuransi parametrik, termasuk melalui penelitian tentang perlakuan regulasi terhadap solusi tersebut di wilayah tersebut serta informasi tentang sumber data yang independen dan andal.
Selain itu, MAS telah mengeluarkan konsultasi publik yang mengusulkan perlakuan modal yang berbeda untuk aset infrastruktur yang memenuhi kriteria tertentu untuk menikmati manfaat diversifikasi atau biaya risiko yang lebih rendah daripada aset utang dan ekuitas lainnya.
|Baca juga: ROE Reasuransi Global Capai 22% di 2023, Tanda Kebangkitan Industri Dimulai?
Otoritas tersebut juga akan menguji coba perlakuan modal risiko yang berbeda untuk investasi perusahaan asuransi dalam infrastruktur yang berkelanjutan secara lingkungan. Hal ini memungkinkan perusahaan asuransi di Singapura untuk membangun pengalaman dan kemampuan mereka dalam berinvestasi dalam aset infrastruktur yang berkelanjutan, dan untuk mendapatkan eksposur yang lebih dalam terhadap aset tersebut.
Bekerja sama dengan perusahaan asuransi dan reasuransi untuk memperdalam kemampuan AI – MAS bekerja sama dengan perusahaan asuransi terkemuka di bawah Project MindForge untuk mengembangkan kerangka risiko untuk penggunaan GenAI yang bertanggung jawab untuk kasus penggunaan asuransi, termasuk dalam penjaminan emisi yang dibantu AI dan keterlibatan pelanggan. MAS juga akan menerbitkan serangkaian praktik terbaik pada tahun depan untuk mengatasi risiko model AI, teknologi, dan siber.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News