Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi di Asia kini menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan perubahan regulasi yang cepat serta memenuhi tuntutan pelaporan dan pengelolaan anak perusahaan. Hal ini semakin menjadi sorotan di tengah perkembangan industri asuransi di berbagai pasar Asia.
Dalam acara Sibos 2024 Beijing, Managing Director dan Head of ASEAN & South Asia untuk Financing & Securities Services Standard Chartered Bank Francois Verlaine menyebutkan, kecepatan perubahan regulasi memberikan tekanan besar.
|Baca juga: Riset HSBC: Nasabah Tajir Indonesia Butuh Rp5,4 Miliar Buat Bekal Pensiun, untuk Apa Saja?
|Baca juga: Diterpa Isu Gagal Bayar Klaim, Begini Tanggapan Bos Prudential!
“Kecepatan di mana (regulasi) diharapkan dapat diterapkan dan diatasi, serta data yang diperlukan seputar itu, menjadi isu utama,” jelas Verlaine, dikutip dari Insurance Asia, Senin, 11 November 2024.
Tantangan lain bagi perusahaan asuransi adalah memenuhi ekspektasi pelaporan, baik dari pelanggan ritel dan institusi, maupun regulator. “Kami memiliki ekspektasi terkait jenis informasi (dan) seberapa cepat itu diinginkan, yang menambah tekanan bagi perusahaan asuransi dalam mengelola pelaporan,” kata Verlaine.
Standard Chartered berupaya mengatasi tantangan ini dengan mempercepat proses melalui Straight-Through Processing (STP), mengurangi interaksi manual, dan memastikan akurasi data. “Kami telah menginvestasikan banyak hal untuk memperlancar proses agar data dapat tersedia dengan cepat dan akurat,” ungkap Verlaine.
|Baca juga: Tips Ampuh Ngumpulin Dana Buat Jalan-jalan Tanpa Bikin Kantong Bolong
|Baca juga: 5 Langkah yang Wajib Diterapkan untuk Mengelola Keuangan Rumah Tangga
Platform operasi tunggal milik Standard Chartered yang mencakup 39 pasar turut membantu menyederhanakan layanan kustodian bagi klien asuransi, sehingga operasi lintas wilayah dapat berjalan lebih harmonis.
Selain itu, penggunaan solusi berbasis data, AI, dan layanan mikro semakin meningkatkan efisiensi dan memberikan wawasan yang lebih bernilai bagi klien.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News