Media Asuransi, JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kolaborasi strategis senilai AS$1,4 miliar dengan GEM Co., Ltd. di Beijing, China, di sela-sela kunjungan Presiden Prabowo Subianto di China.
Presiden Prabowo menyaksikan penandatanganan kerja sama bernilai AS$1,4 miliar dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) tersebut. Proyek yang berlokasi di Sulawesi Tengah ini bertujuan untuk menjadi pabrik pengolahan nikel net-zero, dengan produksi setidaknya 60.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) setiap tahun — komponen penting untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS).
Investasi ini mencakup pengembangan (i) Pusat Penelitian dan Pengembangan sebesar AS$40 juta untuk transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal Indonesia, (ii) AS$30 juta untuk ESG Compound yang mencakup lanskap hijau, asrama karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah, serta (iii) AS$10 juta untuk komitmen pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.
|Baca juga: Vale Indonesia Bukukan Laba sebesar AS$31,1 Juta pada Kuartal II/2024
Kehadiran Presiden Prabowo dalam acara ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memajukan ekonomi hijau dan membangun industri hilir yang memenuhi permintaan global akan MHP yang bernilai tinggi dan berkelanjutan.
“Kami di Indonesia dan Asia Tenggara merasa bahwa kami ingin terus bekerja sama dalam kolaborasi dan sinergi dengan bangkitnya Tiongkok kembali ke posisi besar di dunia. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan ini, bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi tetapi juga sebagai bagian dari peradaban yang kuat,” kata Prabowo.
Oleh karena itu, kata Prabowo, semangat kewirausahaan Tiongkok di Indonesia menjadi elemen penting dalam mempererat kerja sama ekonomi antara kedua negara. “Kita harus menjadi contoh bahwa kolaborasi ini adalah cara yang harus ditempuh dan dipupuk. Perjanjian kerjasama yang ditandatangani hari ini sekitar AS$10 miliar. Kami menyambut baik dan akan bekerja keras dalam menyediakan atmosfir yang bagus untuk investasi yang masuk ke Indonesia,” ungkapnya.
|Baca juga: Vale Indonesia (INCO) Terima Perpanjangan IUPK hingga 2035
Didesain sebagai proyek net-zero, fasilitas ini akan memproduksi MHP dengan praktik ramah lingkungan dan teknologi terkini untuk pengolahan nikel yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi lintas pasar internasional, proyek ini memperkuat peran sentral Indonesia dalam peralihan energi bersih di dunia.
“Visi kami untuk Proyek HPAL ini adalah menetapkan standar global baru dalam produksi MHP berkelanjutan,” kata Febriany Eddy, CEO PT Vale dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 12 November 2024.
Menurutnya, proyek ini bukan hanya sekadar produksi MHP, melainkan sebagai model pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia. “Dengan mengintegrasikan teknologi canggih, praktik ramah lingkungan, dan komitmen terhadap produksi net-zero, kami membentuk masa depan di mana Indonesia diakui sebagai pemimpin dalam pengembangan industri berkelanjutan.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News