Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara meyakini industri perasuransian akan terus tumbuh positif di 2025. Bahkan, industri perasuransian harus bisa mengikuti sejumlah program yang bakal dijalankan oleh Presiden Prabowo Subianto guna memaksimalkan pertumbuhan di masa mendatang.
|Baca juga: Premi Tumbuh 3,7%, Industri Asuransi Korea Selatan Terus Bidik Penguatan Berstandar IFRS 17
“Di 2024 Insyaallah ditutup dengan hal-hal yang baik,” kata Yulius, dalam sebuah seminar Indonesia Economy & Financial Outlook 2025 bertajuk ‘Prospects of Economy, Capital Market, Banking, Multifinance, and Insurance Amid National Government Transition: Stronger Together’, di Jakarta, Selasa, 19 November 2024.
Sedangkan di 2025, tambahnya, walau tantangan yang menghadang masih terbilang sangat besar tapi harus dihadapi pelaku industri perasuransian dengan optimistis yang tinggi. “Walau tantangan masih sangat besar yang kita hadapi tapi optimistis ke depan masih tinggi,” ucapnya.
Sejumlah tantangan di 2025 yang dimaksudkan pertama terkait permodalan dengan adanya aturan baru. Kedua, pencatatan laporan keuangan melalui IFRS. “Ini menjadi lebih penting lagi dibicarakan karena tahun depan ada aturan baru, yakni permodalan dan pencatatan di IFRS. Ini kita harus formulasikan bersama,” ucapnya.
|Baca juga: Asuransi Tokio Marine Indonesia Bukukan Pendapatan Premi Rp1,47 Triliun per September 2024
|Baca juga: Permohonan PKPU atas Wijaya Karya (WIKA) Dicabut
Dirinya pun berniat melakukan dialog bersama pelaku industri perasuransian untuk melakukan formulasi bersama. Apalagi aturan semacam permodalan menyebabkan beberapa perusahaan asuransi mengalami kekurangan ekuitas yang cukup dalam pada konteks jangka pendek.
“Ini kurang lebih bisa seperti ada kerugian tapi di buku bukan kerugian riil. Lalu bagaimana mencatatnya dan memperlihatkan ke masyarakat di saat kita sedang membangun kepercayaan masyarakat kepada industri kita. Nah ini yang terpenting yang harus kita formulasikan. Saya yakin tidak bisa sendiri-sendiri. Kita harus bersama-sama,” tegasnya.
|Baca juga: IAIS Susun Peta Jalan Global 2025-2029, Isinya Fokus tentang Ini!
Lebih lanjut, Yulius menyatakan, 2025 adalah tahun dengan kesempatan yang besar. Apalagi, transisi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Prabowo Subianto terbilang mulus. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen melanjutkan sejumlah program yang sudah berjalan di era pemerintahan sebelumnya.
Namun, ia mengajak pelaku industri perasuransian untuk tetap mencermati sejumlah peluang dan potensi yang muncul. Misalnya program makan gratis bergizi, pembangunan infrastruktur, hingga pembangunan kendaraan listrik di Indonesia.
“Saya optimistis. Saya sudah ketemu pelaku asuransi dan 2025 kita akan terus baik. DAI melihat hal tadi dan kita membangun kebersamaan dalam koordinasi. Sebagai Ketua Umum DAI saya memohon bagi pelaku industri ayo kerja sama. Ini saatnya kita ikut bagian (dalam program pembangunan Presiden Prabowo). Bukan yang second class tapi di depan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News