Media Asuransi, JAKARTA – PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) menegaskan komitmennya dalam mendukung nasabah dan mitra bisnis yang terdampak penutupan unit usaha perusahaan lain. Namun, perusahaan memastikan langkah yang diambil bukan proses pengalihan portofolio (portofolio transfer) sebagaimana diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
|Baca juga: Forum Diskusi Asuransi Bersama OJK Gelar Kegiatan Mengajar di Universitas Hasanuddin
|Baca juga: Prudential Syariah Tanam 2.000 Pohon di 10 Daerah di Pulau Jawa
Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menjelaskan langkah Zurich Syariah adalah membantu nasabah melalui penerbitan polis baru berdasarkan proses underwriting biasa.
“Kami tidak melakukan portofolio transfer, yang melibatkan pemindahan aset, liabilitas, hingga data dari perusahaan lama. Kami hanya menerbitkan polis baru untuk nasabah yang terdampak penutupan,” ujarnya, Senin, 25 November 2024.
Hilman menekankan Zurich Syariah memiliki strategi pertumbuhan yang berorientasi pada perluasan pasar baru. “Fokus kami adalah meningkatkan penetrasi di kalangan masyarakat yang belum memiliki polis asuransi, khususnya asuransi berbasis syariah. Ini penting untuk mendukung pertumbuhan industri asuransi secara keseluruhan,” tukasnya.
Zurich Syariah percaya upaya ini lebih strategis dibandingkan dengan mengalihkan nasabah yang sudah ada. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap dapat memperluas basis pelanggan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi syariah.
|Baca juga: Tempo Scan Pacific (TSPC) Akan Bagi Dividen Interim Rp112,75 Miliar
|Baca juga: Emil Hakim Diangkat Jadi Presiden Komisaris Tugure
Langkah Zurich Syariah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan industri asuransi syariah di Indonesia, dengan tetap mengedepankan dukungan kepada mitra bisnis dan nasabah yang membutuhkan solusi perlindungan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
