1
1

VIDA Ungkap Penipuan di Sektor Keuangan Indonesia Naik 1.550%

COO VIDA, Victor Indajang. | Foto: VIDA

Media Asuransi, JAKARTA – Memasuki akhir tahun, VIDA mencatat terdapat lonjakan signifikan sebesar 1.550 persen dalam kasus penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) di sektor keuangan Indonesia. Metode penipuan yang sering terjadi termasuk deepfake dan penipuan berbasis AI, pengambilalihan akun (account takeovers/ATOs), penipuan identitas sintetis, dan lainnya.

Chief Operating Officer VIDA, Victor Indajang, mengatakan bahwa lonjakan kasus penipuan berbasis AI ini menjadi peringatan tegas bagi kita semua. Jika tidak segera ditangani, kerugian finansial dan reputasi yang ditimbulkan akan semakin besar.

|Baca juga: VIDA dan Accurate Jalin Kemitraan Strategis

Menurut dia, industri keuangan harus beradaptasi dan memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman ini. “Kasus-kasus seperti penggunaan KTP palsu untuk pengajuan pinjaman dan kredit ilegal telah menciptakan kerugian besar bagi konsumen, sekaligus meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi keuangan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 23 Desember 2024.

Penipuan berbasis AI di sektor keuangan semakin canggih, menimbulkan kerugian finansial dan reputasi perusahaan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat bahwa sejak tahun 2022 hingga kuartal I/2024, total kerugian masyarakat akibat kejahatan keuangan mencapai Rp2,5 triliun, khususnya terkait penipuan dan kecurangan (scam dan fraud).

Dalam industri perbankan dan fintech, teknologi deepfake telah digunakan untuk menipu karyawan agar menyetujui transaksi ilegal, salah satunya melalui manipulasi gambar nasabah yang tampak autentik. Bahkan, pada tahun 2021, sebuah bank di Eropa kehilangan US$35 juta akibat teknologi deepfake yang sangat meyakinkan.

Tidak hanya itu, serangan phishing tetap menjadi ancaman utama, dengan 41 persen kasus penipuan finansial terkait pembayaran fintech lending (pinjaman online/pinjol) yang sering mengeksploitasi kelemahan dalam proses otentikasi pengguna. Modus ini sering mengeksploitasi kelemahan dalam proses otentikasi pengguna, termasuk melalui pengiriman file APK berbahaya via instant messaging platform atau metode lain yang semakin canggih.

|Baca juga: VIDA Luncurkan Identity Stack, Penangkal Penipuan Identitas Berbasis Deepfake dan AI

Di sektor multifinance dan consumer finance, pengambilalihan akun kian marak akibat pencurian data pribadi dari serangan phishing atau kebocoran data. Dampaknya sering kali berupa transaksi tidak sah atau kerugian finansial yang signifikan.

Selain itu, penipuan identitas sintetis menjadi ancaman yang semakin nyata, di mana pelaku menggunakan data curian atau teknologi deepfake untuk menciptakan identitas palsu demi mendapatkan akses ke produk keuangan. Jenis penipuan ini diperkirakan menyebabkan kerugian global hingga US$2 miliar per tahun.

Sementara itu, di industri asuransi, pemalsuan dokumen dan tanda tangan semakin menjadi modus utama dalam mengajukan klaim palsu, yang berujung pada kerugian finansial signifikan. Praktik ini memperburuk situasi dengan meningkatkan risiko klaim ganda dan penipuan lainnya.

“Kebocoran data pribadi yang baru-baru ini terjadi juga dapat disalahgunakan untuk memperkuat klaim palsu, memperbesar ancaman terhadap stabilitas industri asuransi. Sebagai akibatnya, tingginya tingkat penipuan tidak hanya merugikan perusahaan asuransi, tetapi juga berpotensi mendorong kenaikan biaya premi bagi konsumen,” jelas Victor.

Dia tambahkan, untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut, pihaknya menghadirkan VIDA Identity Stack (VIS) sebagai solusi berbasis teknologi AI yang menawarkan perlindungan menyeluruh. VIS mengintegrasikan teknologi verifikasi identitas berbasis biometrik, otentikasi multifaktor, serta deteksi penipuan yang didukung AI untuk mencegah aksi penipuan sebelum terjadi. “Dengan solusi ini, perusahaan dapat memperkuat sistem keamanannya secara signifikan, memastikan transaksi digital tetap aman dan terpercaya,” tuturnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CIMB Niaga dan BerdayaBareng Gelar Musim Ketiga Pelatihan UMKM di Indonesia Timur
Next Post Spin-off Unit Syariah Sompo Insurance Indonesia Ditargetkan Tuntas Pertengahan 2026

Member Login

or