Media Asuransi, JAKARTA – PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy), sebagai salah satu perusahaan pengembang proyek energi surya di Indonesia, menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia).
Kerja sama ini diwujudkan melalui pemberian Fasilitas Multi Option Trade senilai US$10 juta untuk mendukung kebutuhan operasional dan ekspansi proyek energi surya di sektor komersial dan industri (C&I).
Fitur Unggulan Fasilitas Multi Option Trade Fasilitas yang disediakan oleh SMBC Indonesia ini dirancang dengan fleksibilitas tinggi untuk memenuhi berbagai kebutuhan SUN Energy, dengan fitur-fitur utama berikut: Letter of Credit (LC), Bank Garansi, dan Pinjaman Modal Kerja.
|Baca juga: SMBC Indonesia Pasang Mode Kebut Usai Rebranding dari BTPN
Dukungan finansial ini memungkinkan SUN Energy untuk memenuhi berbagai persyaratan tender, seperti penyediaan jaminan keuangan dan pengadaan awal material, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan perusahaan dalam memenangkan proyek-proyek penting di seluruh Indonesia.
Nathan Christianto, Head of Wholesale, Commercial, and Transaction Banking SMBC Indonesia, menambahkan, SMBC Indonesia secara aktif menyalurkan pembiayaan hijau dan sustainability-linked loan di proyek pembangkit listrik ramah lingkungan, perkebunan berkelanjutan, kendaraan ramah lingkungan, dan proyek lainnya lainnya yang sejalan dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan sebagai bentuk komitmen perseroan untuk mendukung pencapaian emisi nol bersih baik secara aktivitas operasional pada 2030 maupun untuk portofolio pinjaman dan investasi pada 2050.
|Baca juga: Laba Bersih Bank SMBC Indonesia (BTPN) Turun 4,8%, Ini Penyebabnya
“Sebagai salah satu pemain terdepan di proyek tenaga surya, SUN Energy memiliki keselarasan objektif dengan SMBC Indonesia untuk mendorong perkembangan bisnis hijau, dengan SMBC Indonesia sebagai penyedia solusi perbankan,” kata Nathan dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 27 Desember 2024.
SMBC Indonesia mencatat penyaluran pinjaman berkelanjutan sebesar hampir Rp17,3 triliun per akhir September 2024, atau naik 18% dibanding periode yang sama tahun lalu, di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan.
Group Head Corporate Finance SUN Energy, Vicky Lono, menyampaikan, fasilitas ini memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk terus berinovasi dan memperluas portofolio proyek energi surya perseroan.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
