1
1

Pefindo Pangkas Peringkat Wijaya Karya (WIKA) idBB dengan Prospek Credit Watch Implikasi Negatif

PT Wijaya Karya Tbk atau biasa disingkat menjadi WIKA, adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. | Foto: Tangkapan layar Wijaya Karya

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjadi idBB dengan prospek Credit Watch dengan Implikasi Negatif dari sebelumnya idBBB-/stabil.

Pada saat yang sama, Pefindo juga menurunkan peringkat surat utang WIKA yang masih beredar yaitu Obligasi Berkelanjutan I, II, dan III menjadi idBB- dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I, II, dan III menjadi idBB-(sy).

|Baca juga: Wijaya Karya (WIKA) Akan Lakukan Pelunasan Awal Sebagian Obligasi I Tahap I/20220

Pefindo menjelaskan tindakan pemeringkatan ini menindaklanjuti ketidakmampuan WIKA untuk memperoleh persetujuan dari pemegang Obligasi Berkelanjutan II Tahap II/2022 Seri A senilai Rp593,9 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II/2022 Seri A senilai Rp412,9 miliar yang jatuh tempo pada 18 Februari 2025, di mana WIKA mengajukan usulan untuk membayar sebagian surat utang tersebut dan sisa pokoknya diperpanjang, dengan tetap membayarkan kupon dengan nilai yang sama serta menambahkan opsi beli untuk Seri A, B, dan C.

“Dalam pandangan kami, WIKA menghadapi risiko pembiayaan kembali yang tinggi untuk dapat memenuhi pembayaran pokok Obligasi dan Sukuk secara penuh dan tepat waktu di tengah kinerja keuangan perusahaan yang lemah dan likuiditas yang tertekan,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 31 Desember 2024.

|Baca juga: Permohonan PKPU atas Wijaya Karya (WIKA) Dicabut

Peringkat tersebut mencerminkan kehadiran perusahaan yang mapan di industri konstruksi nasional. Peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan dan likuiditas yang lemah, risiko dari ekspansi sebelumnya, dan lingkungan bisnis yang bergejolak. Ketidakmampuan WIKA untuk melunasi Obligasi dan Sukuk yang akan jatuh tempo dapat menyebabkan penurunan peringkat.

“Kami dapat meninjau kembali peringkat dan prospek WIKA apabila Perusahaan mampu menyelesaikan persoalan terkait pelunasan surat utang sebelum tanggal jatuh tempo.”

Didirikan pada tahun 1961, WIKA merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan mencakup segmen investasi, realti & properti, infrastruktur & gedung, energi & industrial plant, dan industri. Per 30 November 2024, pemegang saham Perusahaan adalah Pemerintah Indonesia (91,02%) dan publik (8,98%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Modal Indonesia akan Hadapi Tantangan Lebih Dinamis di 2025
Next Post Rukun Raharja (RAJA) Diganjar Peringkat idA+ dengan Prospek Stabil

Member Login

or