Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan bahwa fokus pada penguatan sektor fiskal dan investasi menjadi kunci keberhasilan reformasi ekonomi Indonesia. Hal ini disampaikan dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi International Monetary Fund (IMF), Senin, 30 Desember 2024.
Sri Mulyani mengungkapkan, selama dua dekade terakhir, Indonesia berhasil meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) empat kali lipat menjadi US$1,4 triliun, mencerminkan transformasi dan ketahanan ekonomi yang luar biasa meskipun menghadapi tantangan global.
|Baca juga: Sri Mulyani: Geopolitik Global Jadi Momentum Indonesia Dorong Industrialisasi Inklusif
“Kami membangun infrastruktur, memperbaiki iklim investasi melalui perubahan undang-undang, dan berinvestasi di sumber daya manusia. Sebanyak 20 persen dari APBN dialokasikan untuk pendidikan, termasuk membiayai 50.000 beasiswa untuk belajar di universitas terbaik dunia,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 31 Desember 2024.
Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya kemitraan publik-swasta dalam mendukung pembangunan karena keterbatasan dana publik. Selain itu, tingkat kemiskinan di Indonesia dilaporkan menurun drastis, dari lebih dari 20 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan internasional menjadi kurang dari dua persen.
|Baca juga: Pemerintah Sebut Kebijakan Fiskal 2025 untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
DKI Jakarta mencatat pendapatan yang hampir setara dengan negara-negara Eropa seperti Polandia dan Portugal. Sementara itu, pertumbuhan PDB Indonesia diproyeksikan stabil di level lima persen dengan inflasi terkendali yakni sebesar 2,5 persen.
Namun, laporan IMF dalam World Economic Outlook Oktober 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan sebesar 5,1 persen untuk periode 2024-2029. Meskipun demikian, pemerintah tetap optimistis dan terus mendorong penguatan ekonomi domestik melalui daya saing dan investasi berkelanjutan.
“Indonesia telah memanfaatkan krisis global untuk mendorong reformasi lebih lanjut, dan kini berada dalam posisi yang lebih kuat dan kompetitif,” tambah Sri Mulyani.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News